Bagikan:

JAKARTA - Film berjudul Jin Khodam siap tayang di bioskop pada 23 Mei. Sejak awal durasi film ini menawarkan pemandangan yang indah di rumah Abah Jajang yang viral dengan pemandangan air terjun di Cianjur.

Ternyata film horor produksi oleh Mercusuar Films dan 786 Production ini sudah syuting sebelum lokasi tersebut viral. Bahkan rumah Abahng Jajang menjadi rumah utama tokoh Bagas yang diperankan oleh Boy Hamzah.

"Kita syuting sebelum viral, niatnya ingin memanjakan penonton juga dengan pemandangan yang baik. Bukan cuma horornya saja," ujar Produser Dedi Mercy salam jumpa media di Epicentrum, Jaksel, Senin, 22 Mei.

Kampung Rawa Dewa di Cianjur.  (Youtube Fhr21 Entertaiment)

Tema Pateoza, sutradara Jin Khodam menambahkan, pemandangan tersebut membuat film horor religi ini komplit. "Disini tidak menonjolkan kehororan tapi suasana horor. Komplit ada drama, thiller. Film ini terkesan lamban tapi mengikat. Ini lebih berat daripada adegan horor yang bertubi-tubi," paparnya.

Ditulis oleh Ahmad Madani dan Imam Salimy, Jin Khodam menceritakan tentang Bagas, seorang laki-laki yang kembali ke kampung halamannya setelah beberapa waktu menuntut ilmu di pesantren. Bersama dengan dua temannya, Ayu dan Hadi, Bagas bertekad untuk dapat mengembalikan norma-norma sosial yang ada di kampungnya.

Namun, usaha Bagas beserta sahabatnya itu mendapat pertentangan dari orang yang paling kaya di kampung tersebut, yaitu Wirya. Kemudian, Wirya dan kelompoknyapun memutuskan untuk membunuh bagas dan membuang mayat bagas disungai. Wirya dan anak buahnya merasa kaget karena tiba-tiba mendengar suara shalawat Asyghil yang biasanya dilantunkan oleh Bagas. Mereka pun ketakutan saat melihat Bagas yang ternyata masih hidup. Sejak saat itu, teror-teror terjadi.

Menurut Boy Hamzah, film Jin Khodam tidak hanya memberikan kejutan-kejutan khusus seperti film horor pada umumnya, tapi juga menampilkan sisi realitas yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Dari situlah, film Jin Khodam diakui Boy tidak cuma tentang horor saja, tapi juga menjadi gambaran tentang drama kehidupan sehari-hari.

"Karakter-karakter dalam film ini itu hadir dalam kehidupan sehari-hari. Rintangan sederhana tapi dalam, inilah yang ingin kita sampaikanmm," tuturnya.

Di saat berperan sebagai Bagas, Boy mendapat tantangan adalah harus menghafal mukadimah dan beberapa doa yang harus diucapkan dengan secara baik dan benar. Kondisi ini mengharuskan Boy untuk selalu fokus dan tenang hati agar dirinya mampu menjadi karakter Bagas yang Boy dan team produksi harapkan.