4 Penyakit yang Muncul Usai Liburan dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi LIburan (Foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Kelelahan usai libur panjang biasanya disebabkan kurang tidur atau pola tidur yang berubah. Kita memaksimalkan waktu liburan dengan melakukan begitu banyak aktivitas sehingga mengurangi waktu istirahat.

Kondisi itu memungkinkan sejumlah penyakit yang datang usai liburan, antara lain:

1. Leisure sickness

Leisure sickness adalah kondisi atau gejala sakit yang akan muncul saat akhir pekan atau saat liburan tiba. Kondisi ini lebih umum terjadi pada pria (3,6 persen) dibandingkan pada wanita (2,7 persen) dengan gejala yang dimulai pada 1—2 hari setelah liburan atau tidak lama setelah peristiwa penting yang mengubah hidup seperti pernikahan, kelahiran seorang anak, memulai pekerjaan baru, dan menyelesaikan ujian sekolah atau universitas.

2. Gangguan cerna

Gangguan pencernaan terjadi karena perubahan pola makan dan tidak memperhatikan kebersihan makanan di tempat liburan. Liburan menggunakan pesawat juga dapat menimbulkan gangguan pencernaan karena penerbangan dapat menyebabkan dehidrasi, memperlambat kecepatan pergerakan makanan melalui usus, dan menyebabkan sembelit saat tiba di lokasi liburan.

3. Migrain

Migrain disebabkan oleh terlalu lama terpapar sinar matahari, melewatkan jam makan, tidak minum cukup cairan, dan pola tidur berantakan. Untuk menghindarinya, sebisa mungkin Anda tetap mempertahankan pola hidup yang sama setiap hari, bahkan selama perjalanan jauh. Bangun pada waktu yang hampir bersamaan, makan secara teratur karena gula darah rendah dapat menyebabkan sakit kepala, dan minum dua hingga tiga liter air kemasan sehari untuk mencegah dehidrasi.

4. Pilek

Pilek disebabkan AC di pesawat dan hotel dapat mengekstraksi kelembapan dari udara dan menyebabkan lapisan lendir di dalam hidung mengering. Padahal, lapisan lendir ini berfungsi untuk melindungi dari infeksi. Udara yang lebih dingin dapat membantu virus berkembang biak.

"Setelah masa liburan usai, tidak jarang kita menghadapi kelelahan, kenaikan berat badan, masalah kulit, serta penyakit-penyakit lain yang rawan muncul atau diderita setelah liburan," ujarnya.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam masa transisi dari liburan kembali ke rutinitas, menurut dr Ega di antaranya adalah membiarkan satu atau dua hari untuk menyesuaikan antara kembali dari liburan dan mulai kembali bekerja.

Upayakan untuk kembali ke jadwal tidur sebelum berlibur, merencanakan kegiatan rekreasi atau sosial yang menyenangkan, menerapkan rutinitas yang positif sehingga dapat mulai bekerja dengan tenang.

"Selain itu, lakukan aktivitas fisik secara teratur dan berlatih teknik relaksasi, seperti meditasi," kata dr Ega Bonar Bastari.