Bagikan:

JAKARTA - Dave Grohl berulang tahun ke-52 pada 14 Januari kemarin. Dalam kesempatan itu, pentolan band rock Foo Fighters ini memberi hadiah spesial untuk penggemar.

Foo Fighters melepas lagu Waiting On A War, single ketiga dari album mendatang mereka Medicine At Midnight. Ini merupakan dosis tambahan untuk album kesepuluh tersebut, setelah Shame Shame yang funky dan No Son Of Mine yang baru-baru ini dirilis.

Menurut keterangan Grohl di Instagram Foo Fighters, lagu balada ini terinspirasi dari kenangan Grohl tentang tumbuh di era 1980-an di tengah ancaman perang nuklir yang selalu ada.

“Sebagai seorang anak yang tumbuh di pinggiran kota Washington DC, saya selalu takut akan perang,” kata Grohl.

"Saya mengalami mimpi buruk misil di langit dan tentara di halaman belakang rumah saya, kemungkinan besar disebabkan oleh ketegangan politik di awal 1980-an dan kedekatan saya dengan Nation's Capitol. Masa muda saya dihabiskan di bawah awan gelap masa depan tanpa harapan," Grohl mengenang.

Mantan drumer Nirvana itu melanjutkan. Musim gugur yang lalu, ketika dia  mengantar putrinya ke sekolah, sang putri menoleh kepadanya dan bertanya, 'Ayah, apakah akan ada perang?' 

"Hati saya hancur ketika saya menyadari bahwa dia sekarang hidup di bawah awan gelap yang sama dengan yang saya rasakan 40 tahun yang lalu," urai Grohl.

"Saya menulis Waiting On A War hari itu," imbuhnya.

Lagu ini ditulis Grohl untuk putrinya, Harper, yang layak mendapatkan masa depan, seperti yang diharapkan setiap anak di seluruh dunia. 

Sementara itu, album Medicine At Midnight akan dirilis 5 Februari mendatang via Roswell Records/RCA Records. Sembilan lagu disiapkan dengan durasi total 37 menit. Album ini diproduseri oleh Foo Fighters bersama Greg Kurstin.

Berikut susunan lagu dalam Medicine At Midnight:

01. Making A Fire

02. Shame Shame

03. Cloudspotter

04. Waiting On A War

05. Medicine At Midnight

06. No Son Of Mine

07. Holding Poison

08. Chasing Birds

09. Love Dies Young