JAKARTA - Ira Riswana menyanggah pernyataan keluarga korban kecelakaan lalu lintas yang diduga disebabkan oleh anaknya, bahwa dirinya tak memiliki iktikad baik. Pemenang GADIS Sampul 1994 itu mengatakan bahwa pada hari pertama pasca kecelakaan lalu lintas di Pasar Minggu itu, ia sudah menyambangi Polres Metro Jakarta Selatan, dan berniat mendatangi rumah korban keesokan harinya.
“Sebenarnya pada hari pertama kami sudah di sini (Polres Metro Jakarta Selatan). Pada hari kedua, saya sore itu rencana mau ke rumah (keluarga korban),” ujar Ira Riswana di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin, 3 April.
Ira mengatakan dirinya lebih banyak diam setelah kasus yang melibatkan anaknya itu bukan karena ada yang ditutup-tutupi, melainkan takut apa yang dikatakan dan dilakukannya salah langkah.
“Saya diam bukannya saya mau gimana, tapi saya menunggu bukti terkumpul semua, saya baru mau bicara. Karena saya nggak mau pada akhirnya jadi blunder sendiri,” katanya.
Istri dari petinggi Polda NTB itu juga menyatakan dirinya bersimpati dengan keluarga korban yang ditinggal orang yang mereka cintai. Oleh karena itu, ia sempat menyantuni keluarga korban dengan uang belasungkawa. Namun, Ira merasa pemberiannya itu justru salah diartikan.
BACA JUGA:
“Kami datang kok memberikan uang belasungkawa kami, tapi dianggapnya uang damai. Saya nggak pernah memberi uang damai apapun dan saya tidak pernah mau berdamai itu pakai uang, tidak,” pungkas Ira Riswana.
Sebagai informasi, anak kedua Ira Riswana, Maulana Malik Ibrahim yang masih berusia 18 tahun terlibat dalam kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada 12 Maret lalu.
Saat itu Malik yang mengendarai Mercedes Benz bertabrakan dengan seorang remaja, Syamil yang mengendarai sepeda motor. Tidak tertolong, remaja tersebut pun meninggal dunia.
Hingga saat ini, kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak Ira Riswana dan petinggi Polda NTB itu masih didalami oleh Polres Metro Jakarta Selatan.