JAKARTA - Bayi prematur atau memiliki berat badan lahir rendah berisiko terkena diabetes tipe 2 apabila dia nantinya mengalami obesitas. Karena itu, orang tua diminta tidak perlu tidak buru-buru meningkatkan berat badan anak mereka.
"Ketika dia tidak obesitas maka risikonya berkurang," kata
Prof dr Aman Bhakti Pulungan, PhD, SpA(K) dari Divisi Endokronologi Departemen Kesehatan Anak RS Cipto Mangunkusumo dikutip dari ANTARA, Rabu, 8 Februari.
Project Leader Changing Diabetes in Children (CDiC) Indonesia Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menyarankan pemanfaatan aplikasi PrimaKu untuk membantu memantau tumbuh kembang anak.
"Peningkatan berat badan juga jangan terlalu banyak. Orang ingin cepat-cepat sekali meningkatkan berat badan, tidak usah. Masukkin saja ke kurva PrimaKu nanti setelah ukur koreksi. Ketika dikatakan gizi lebih atau obesitas, ya orangtuanya melakukan jangan sampai menjadi diabetes," ujar dia yang juga menjabat sebagai Executive Director of International Pediatric Association (IPA) atau Asosiasi Dokter Anak Sedunia itu.
BACA JUGA:
-
| LIFESTYLE
Kemarahan dapat Dilampiaskan secara Sehat, Pesan Psikolog: Bedakan dengan Agresi
08 Februari 2023, 15:37 -
| LIFESTYLE
Setelah 25 Tahun Titanic Dirilis, Intip Transformasi Leonardo DiCaprio dalam 7 Potret
07 Februari 2023, 23:39 -
| LIFESTYLE
Demi Anak, Melaney Ricardo Jalani Pola Hidup Sehat Setelah Rahim Diangkat
07 Februari 2023, 22:10 -
| LIFESTYLE
Mengenal Sifat dan Karakter Kucing Bengal, Anabul Ras yang Cerdas
07 Februari 2023, 19:39
Anak dengan diabetes umumnya memiliki gejala banyak buang air kecil (BAK), banyak minum, banyak makan, berat badan turun, lemas, dan yang semula tidak mengompol kembali mengompol.
"Kalau ada anak banyak makan, banyak minum, banyak kencing, berat badan turun, lemas dan tadinya tidak mengompol lalu mengompol lagi, hal pertama yang harus dipikirkan adalah diabetes dan ini boleh langsung diperiksa," kata Prof Aman.
Bericara penyebab, diabetes tipe 2 pada anak umumnya akibat penerapan gaya hidup tak sehat termasuk konsumsi makanan dan minuman manis berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik. "Anaknya mager, main gawai melulu," demikian ujar Prof Aman.
Tag Terpopuler
#prabowo subianto #mahkamah konstitusi #israel #iran #timnas indonesiaPopuler
