JAKARTA - Aktor Ray Fisher kembali angkat suara. Kali ini, ia berbicara mengenai presiden DC Films, Walter Hamada.
Selasa, 30 Desember, DC Films mengumumkan akan merilis enam film per tahun mulai 2022 yang terdiri dari empat film untuk bioskop dan dua film untuk HBO Max.
Walter Hamada yang baru-baru ini berbicara kepada New York Times mengenai pembuatan film superhero memicu respons Fisher.
“Walter Hamada adalah seseorang yang berbahaya. Kebohongannya, dan bagaimana publikasi WB (Warner Bros) yang gagal pada 4 September, berusaha menyingkirkan masalah sebenarnya investigasi Justice League,” kicau Fisher.
BACA JUGA:
“Saya tidak akan berpartisipasi dalam berbagai produksi yang berhubungan dengannya,” katanya menutup cuitan di Twitter-nya.
Walter Hamada is the most dangerous kind of enabler.
His lies, and WB PR’s failed Sept 4th hit-piece, sought to undermine the very real issues of the Justice League investigation.
I will not participate in any production associated with him.
— Ray Fisher (@ray8fisher) December 30, 2020
Sebelumnya, Ray Fisher menyentil sutradara Joss Whedon yang kasar dan tidak profesional terhadap kru dan pemain film Justice League. Fisher juga menyebut para direksi seakan membiarkan kejadian itu.
Sempat kecewa dengan proses investigasi, Ray Fisher enggan bertemu dengan Hamada setelah presiden DC itu memanggilnya. Pada 11 Desember, pihak Fisher dan WarnerMedia (yang menaungi DC) sepakat melakukan remedial.
Diketahui Ray Fisher berperan sebagai Cyborg dalam film Justice League versi Zack Snyder yang akan dirilis melalui HBO Max pada 2021.