JAKARTA - Kasus diskriminasi yang dilakukan sutradara Joss Whedon memasuki babak akhir akhir pada Desember ini. Lebih dari 80 orang mengikuti proses investigasi, salah satunya pemeran Wonder Woman, Gal Gadot
Sedikit kilas balik, kasus bermula dari cuitan aktor Ray Fisher yang menuliskan tentang perlakuan Joss Whedon selama syuting Justice League.
“Perlakuan Joss Whedon terhadap pemain dan kru Justice League kasar, abusif, tidak profesional, dan tidak bisa diterima,” kata pemeran Cyborg pada bulan Juli. Tindakan diskriminasi itu juga diamini produser Justice League, Geoff Johns dan Jon Berg.
Joss Wheadon’s on-set treatment of the cast and crew of Justice League was gross, abusive, unprofessional, and completely unacceptable.
He was enabled, in many ways, by Geoff Johns and Jon Berg.
Accountability>Entertainment
— Ray Fisher (@ray8fisher) July 1, 2020
Joss Whedon menolak untuk memberi komentar mengenai klaim Fisher. Sementara itu, produser Berg menyatakan mereka menolak setiap sikap tidak profesional terjadi di lokasi syuting.
Perlakuan Tidak Adil
Cuitan Fisher mendapat dukungan dari penggemar dan sesama figur publik, salah satunya Jason Momoa yang meminta pihak WarnerMedia mengusut tuntas kasus ini. Beberapa saat kemudian, pemeran Aquaman ini juga mengkritik Warner Bros karena mengumumkan proyek terbarunya di saat Fisher melontarkan kritik. Momoa menganggap hal tersebut dilakukan Warner untuk membungkam Fisher.
Agustus lalu, Warner Bros menjawab klaim Fisher dengan mengatakan mereka mencoba melakukan investigasi tetapi aktor itu menolak bertemu. Fisher mengatakan John sempat memanggilnya ke kantor dan menegur tindakannya dengan sedikit memberi ancaman terselubung bahwa karier sang aktor akan berakhir.
BACA JUGA:
Kepada Vanity Fair, Fisher mengungkapkan Whedon melakukan ancaman, paksaan, ejekan, kondisi kerja yang tidak aman, meremehkan orang lain, serta gaslighting. Tidak hanya dirinya yang mendapat diskriminasi, beberapa artis berkulit hitam atau ras lainnya juga mendapat perlakuan serupa. Adegan yang menampilkan aktor berkulit hitam seperti Joe Morton, Zheng Kai, dan Karen Bryson dipotong dalam Justice League.
Selama lima bulan Whedon tidak pernah berkomentar. Namun, ketika dia memilih keluar dari produksi serial terbaru HBO, The Nevers, bulan lalu, penggemar menduga hal ini berkaitan dengan investigasi WarnerMedia terhadap klaim Fisher. Whedon belum memberikan penjelasan resmi.
Investigasi Sudah Rampung
Pada 11 Desember, WarnerMedia menyatakan mereka sudah menyelesaikan investigasi di lokasi syuting Justice League. “Investigasi WarnerMedia terhadap film Justice League sudah rampung dan tindakan remedial sudah dilakukan.”
WarnerMedia tidak memberikan penjelasan tentang fakta apa yang mereka temukan dan tindakan apa yang mereka lakukan. Namun dalam pernyataan WarnerMedia yang tulis ulang Fisher di media sosial, perusahaan itu mengapresiasi langkah Fisher dalam menyuarakan kebenaran demi lingkungan kerja yang baik bagi karyawan dan partner.
Meski begitu, Ray Fisher menganggap masih banyak hal yang perlu diselesaikan. “Terima kasih kalian untuk semua dukungan dalam perjalanan ini.”
The following was relayed to me on behalf of @WarnerMedia at 5pm EST today:
- The investigation of Justice League is now complete.
- It has lead to remedial action.
(Some we’ve seen, and some that is still to come.)
1/3
— Ray Fisher (@ray8fisher) December 12, 2020
Pemeran Wonder Woman, Gal Gadot, menjadi satu dari sekitar 80 orang yang mengikuti proses investigasi. Aktris kelahiran Israel itu menjelaskan bahwa ia tidak berada di lokasi yang sama dengan Fisher saat kejadian tersebut namun ia menceritakan pengalamannya bekerja dengan Whedon.
“Saya memiliki pengalaman bersama (Joss Whedon) di mana itu bukan sesuatu yang menyenangkan tetapi saya mengatasinya ketika terjadi. Saya berbicara kepada eksekutif dan mereka menanganinya. Tetapi saya senang Ray (Fisher) mengutarakan kejujurannya.”