Bagikan:

JAKARTA - Beberapa hari belakangan, jagat Twitter dihebohkan dengan sebuah utas di mana seorang perempuan mengaku dimanipulasi oleh pasangannya yang merupakan orang yang cukup dikenal. Perilaku ini disebut gaslighting. Kata ini dikenal dalam istilah psikologi yaitu memanipulasi seseorang agar orang tersebut menjadi tidak berkuasa dengan penekanan akan diri sendiri.

Kata ini pertama kali didapatkan dari musikal berjudul Gas Light tahun 1938 dan adaptasi filmnya di 1940 dan 1944 yang diperankan oleh Charles Boyer dan Ingrid Bergman. Kata ini banyak digunakan dalam sastra psikologi dan budaya pop. Dalam ceritanya, sang suami membujuk sang istri dan dan istrinya terbuai dengan hal-hal kecil yang membuat dirinya seakan bersalah dan menjadi delusional.

Tidak hanya dalam hubungan pribadi, fenomena gaslighting juga terjadi dalam hubungan pekerjaan dan lainnya. Namun pada umumnya, pihak wanita sering menjadi korban gaslighting karena lebih mudah emosional terhadap sesuatu. Ini juga terlihat dari utas tersebut dimana pihak wanita berpikir jika dirinya yang salah dalam hubungannya. Tetapi bukan berarti pria tidak bisa mendapatkan karena semua bisa merasakan.

Orang-orang yang memiliki karakter sociopath dan narsistik biasanya menggunakan taktik gaslighting agar menjadi yang lebih bekuasa. Sikap ini mengarah kepada kesehatan mental yang terganggu karena sulit menangkap jika dirinya kerap dirundung rasa bersalah dalam sebuah situasi.

Ada beberapa tanda jika gaslighting terjadi dalam hubungan Anda. Beberapa di antaranya adalah Anda sering merasa bingung dan sering meminta maaf. Selain itu, Anda sering membiarkan perilaku pasangan jika ia dinilai salah atau orang terdekat Anda dan karena itu, Anda lebih mudah dilemahkan karena termanipulasi oleh sikap pasangan Anda.

Contoh sederhana dimulai ketika pelaku biasanya menggunakan kekerasan verbal dan menyebutnya sebagai bercanda dan menjadikan hal tersebut wajar terjadi. Pelaku juga mencoba melemahkan dengan menekan sisi pemikiran mereka sehingga membuat mereka merasa bersalah.

Berbagai cara bisa dilakukan jika ingin keluar dari gaslighting, yakni mengonfirmasi jika kejadian tersebut benar terjadi dan mencoba mengingat apa saja yang sudah terjadi baik dari sikap maupun pembicaraan. Setelah itu, mulai berpikir dengan tenang untuk menyelesaikan masalah dengan istirahat sejenak dari media sosial. Berfokus dengan perasaan dibandingkan menghitung apa saja yang salah dan benar.

Lalu, mulai suarakan permasalahanmu kepada orang yang dipercaya bisa membantumu. Jika dirasa sulit, tenaga profesional seperti terapis dan psikolog bisa menjadi alternatif untuk menyelamatkanmu.