Memulai Karier Sebagai Penyanyi Cilik, Eza Yayang Mengaku Sibuk Ngojek Sekarang
Eza Yayang (Ivan Two Putra/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Artis Eza Yayang yang saat ini dikenal publik sebagai salah satu pemeran dalam sinetron Tukang Ojek Pengkolan mencoba merefleksikan kariernya yang sudah dimulai sejak tahun 1995, ketika ia masih berusia 13 tahun.

Eza memulai kariernya sebagai penyanyi cilik. Pria kelahiran Jakarta, 19 Februari 1982 itu bahkan memulai karier dengan berduet dengan Agnez Mo yang kala itu masih remaja. Keduanya duet membawakan lagu berjudul “Yess!”.

Meski masih remaja, Eza juga pernah menjalani dunia akting dan permodelan. Semuanya telah ia lakukan sebelum ia menginjak umur 17 tahun. Darah seni sendiri sudah ditanamkan pada dirinya sejak kecil. Sang kakek kerap menyuruhnya latihan bernyanyi, berakting hingga masuk ke sanggar.

Eza sendiri tidak bisa memilih antara dunia tarik suara dan akting. Selama masih menyangkut tugasnya sebagai seorang entertainer, ia merasa nyaman untuk melakukan apapun. “Kalau menurut gua sih sama aja ya, satu butuh kesenian suara, satu butuh kesenian akting, sama aja sih,” katanya saat ditemui di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Selasa, 24 Januari.

Namun, hal paling berkesan baginya adalah ketika menjadi penyanyi. Eza yang saat itu masih anak-anak berkesempatan untuk bernyanyi di Brunei. Uniknya, hanya dia yang anak-anak, sementara penyanyi lain sudah dewasa.

Ketika ditanya kesibukannya saat ini, Eza dengan nada bercanda masih sibuk memainkan perannya sebagai tukang ojek di sinetron. “Kesibukan masih ngojek. Di luar itu enggak ada, karena saya ngojek dari pagi sampai sore. Selebihnya buat keluarga,” tuturnya.

Mengenai anaknya, Eza tidak ingin jika ia terlalu mengarahkan sang anak. Meski melihat bahwa sang anak memiliki bakat seni, Eza memilih untuk memfasilitasi minat dari anaknya. “Saya enggak ngejurusin dia ke mana. Kebetulan dia suka sains, desain grafis, tapi sambilannya les vokal. Ya sudah, terserah dia aja lah, yang penting fun,” katanya.

Namun, Eza tetap menginginkan jika sang anak terlebih dahulu fokus untuk menjalani pendidikan formalnya sebelum memutuskan untuk bekerja. “Saya enggak terlalu memaksakan (supaya dia ke dunia entertainment). Kalau saya yang penting dia sekolah dulu,” pungkasnya.