YOGYAKARTA – Periode refraktori fisiologis hanya dialami pria. Sedangkan yang dapat dialami pria dan wanita, disebut periode refraktori psikologis.
Dokter mendefinisikan resolusi dalam bercinta ialah tahap ketika seseorang merasa puas, mengalami orgasme, dan ejakulasi pada pria. Periode refraktori terjadi setelah tahap resolusi. Selama periode refraktori, pria tidak bisa ereksi lagi. Respons fisiologis ini biasanya menyertai periode refraktori psikologis, di mana orang tersebut merasa tidak tertarik pada seks. Panjang periode refraktori sangat bervariasi dari orang ke orang, dari beberapa menit sampai 24 jam, atau lebih lama.
Para peneliti tidak memahami sepenuhnya apa yang menyebabkan periode refraktori dan mengapa durasinya sangat bervariasi pada setiap orang. Selain itu, melansir Medical News Today, Rabu, 18 Januari, tidak semua pria memiliki periode refraktori.
Sebuah penelitian melaporkan, pria berusia 25 tahun dan yang lebih tua, tidak mengalami periode refraktori. Data menemukan bahwa mereka tidak mengeluarkan hormon prolaktin setelah ejakulasi, seperti yang dialami kebanyakan pria. Temuan ini menunjukkan bahwa prolaktin mungkin berperan dalam menentukan apakah pria bisa mengalami multiple orgasm atau tidak. Namun, karena ini penelitian kecil maka perlu diteliti lebih mendalam.
Beberapa pria melaporkan bahwa mereka dapat orgasme tanpa ejakulasi. Ini yang memungkinkan mereka mengalami orgasme ‘kering’ berkali-kali dan tidak ada periode refraktori. Tetapi, ada atau tidaknya periode refraktori dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya, kesehatan secara keseluruhan, kualitas hubungan, kualitas seks, dan frekuensi seks.
Penelitian mengungkapkan bahwa mempersingkat periode refraktori bisa ditempuh dengan berbagai cara. Seperti olahraga kardio, menjaga berat badan sehat, makan makanan sehat, dan terhindar dari penyakit misalnya diabetes. Beberapa orang mencoba latihan dasar panggul untuk mencoba mempersingkat periode refraktori.
BACA JUGA:
Meskipun periode refraktori pada pria setelah ejakulasi bervariasi, tetapi semakin bertambahnya usia, periode ini cenderung meningkat. Tetapi dokter dan terapis seks berlisensi mungkin menyarankan strategi tertentu yang sesuai untuk meningkatkan kualitas hubungan seks bersama pasangan.