5 Masalah Bercinta yang Umum Dialami Pasangan, <i>Gak</i> Boleh Disepelekan
Ilustrasi masalah bercinta yang umum dialami pasangan (Freepik/Drazen_Zigic)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Masalah dalam relasi percintaan, memicu kerenggangan dalam keintiman pasangan. Tetapi dengan memperbaiki masalah yang berkaitan dengan bercinta, bisa memperbaiki masalah lain pula dengan modal keintiman bersama pasangan.

Menurut Michael Karson, Ph.D., profesor psikologi di Universitas Denver, menciptakan ikatan itu tidak mudah. Bahkan kerap mengalami masalah dalam ikatan, khususnya dalam bercinta. Dilansir Psychology Today, Senin, 9 Januari, berikut masalah pasangan bercinta yang kerap dialami.

1. Ketidakpuasan yang tidak disampaikan pada pasangan

Ketika salah satu dari pasangan diiam-diam atau terang-terangan tidak puas dengan frekuensi dan aktivitas bercinta, dapat menyebabkan kebencian dan menurunkan antusiasme. Pada pasangan konvensional, menruut Karson, ini lebih sering dialami pria. Mereka tidak berkomunikasi seks secara jujur dengan pasangannya.

masalah bercinta yang umum dialami pasangn
Ilustrasi masalah bercinta yang umum dialami pasangan (Freepik/Cookie_studio)

Jika seseorang tidak secara aktif menghargai hubungannya, maka akan lebih banyak masalah hadir. Ini berarti setiap pasangan perlu tetap aktif dan mengeksplorasi sensasi baru dalam bercinta merupakan strategi memenuhi kebutuhannya dan pasangannya.

2. Pembagian peran yang tidak seimbang

Bagi pasangan yang baru punya bayi, mungkin perannya bertambah. Ini bisa memengaruhi kehidupan bercinta, apalagi jika peran tidak dibagi secara seimbang. Meskipun banyak budaya memercayai perempuan mengambil alih membersamai anak-anak, tetapi pasangan perlu bersepakat soal berbagi peran. Karena kalau tidak, sang ibu tidak sempat memenuhi kebutuhan berkaitan kehidupan seksualitasnya.

3. Pasangan tidak pernah mendiskusikan topik intim

Banyak masalah seksual pasangan berasal dari kesulitan mereka mendiskusikan topik tersebut. Mereka dibesarkan dalam keluarga yang menjadikan topik ini tabu dibicarakan. Tetapi tidak melihat bahwa seks merupakan bagian penting dari kehidupan, termasuk percintaan dan pernikahan. Karson menyarankan bahwa setiap pasangan perlu terbuka dalam berkomunikasi seksual.

4. Pasangan kehilangan minat

Banyak hal yang memicu kelihangan minat pasangan dalam bercinta. Selain kesibukan, kedekatan emosional dan rasa bosan juga bisa memicu. Di samping itu, kondisi kesehatan reproduksi juga bisa memengaruhi. Oleh karena itu, setiap pasangan perlu mencari solusi atas kehidupan seksualnya. Di antaranya dengan mendiskusikan bersama pasangan atau profesional jika membutuhkan rekomendasi.

5. Membandingkan hubungan

Pasangan sering jatuh dalam perangkap untuk membandingkan hubungan mereka dengan pasangan lain. Kehidupan seks juga dipengaruhi hal tersebut.

Selain kelima persoalan di atas, ada persoalan lain yang mungkin dialami pasangan bercinta. Masalah dialami ketika punya pandangan negatif tentang citra diri. Misalnya merasa tidak seksi, merasa tidak bebas atau ditaklukkan.