Bagikan:

BANDUNG - Setelah dua tahun jeda, Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Barat menutup tahun 2022 dengan menggelar Fashion Tendance secara langsung di InterContinental Bandung Dago Pakar, Bandung, Kamis, 9 Desember. Lebih dari 150 tampilan busana dipamerkan untuk memberikan gambaran tren mode 2023 bertema Affirmation.

"Fashion show ini untuk memberikan tren ke depan, supaya ada sinergi dari semua unsur fashion mengacu ada tren yang kita tampilkan di fashion show kali ini," ujar Ketua APPMI Jawa Barat Harry Ibrahim.

Harrry menampilkan koleksi gaun pesta dengan kombinasi warna ungu yang elegan. Sementara Susan Zhuang menghadirkan koleksi Twila.

"Banyak orang melihat Indonesia katanya akan mengalami masa sulit 2023. Tapi saya selalu punya harapan seperti secercah bintang. Ini saya coba aplikasikan," paparnya.

Koleksi ini mewakili tren musim semi/musim panas 2023. Fluorescent

nuansa hijau mendorong ringkasan daya pikat siluet, tebal gaya, estetika minimalis, emas disorot pada payetan hitam mekar.

Hanny Lovelly kali ini mengangkat tema Isvara yang diambil dari bahasa Sangsakerta "Is artinya pemilik di gabungkan dengan vara yg artinya terpilih atau tercinta. Jadi baju Hanny Lovelly hari ini di buat penuh cinta tetap simple namun elegant. Cocok buat ibu-ibu muda yang membutuhkan penampilan anggun dan menawan," jelasnya.

Designer yang peduli pada perajin tenun, Yurita Puji konsiten membuat karya dengan kain-kain asli Indonesia. "Saya menggabungkan kain tradisonal dengan konsep zero waste. Karena tenun bikinnya lama, jadi jangan sampai ada yang terbuang. Kita membuat model disesuaikan dengan motif kainnya," paparnya.

Selain pengusaha mode, acara tahunan ini juga diikuti oleh mahasiswa jurusan mode Universitas Kristen Maranatha yang menampilkan EVOLUSIA Fashion Show. Evalusia digunakan karena mengandung makna ‘perubahan’ (evolusi) dan ‘cahaya’ (lusia).

Dengan mengusung tema CO-CREATION, para mahasiswa menunjukkan pentingnya kreativitas yang direalisasikan dengan kerja sama antar aktor. Bukan sekedar pamer karya, para mahasiswa diharapkan belajar mewujudkan ide-ide kreatif agar dapat memberikan dampak luas dengan kolaborasi.

Fashion Tendance ini mendapat apresiasi dari Lina Ruzhan, istri dari Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. Hadir dan menyaksikan fashion show, Lina mengaku bangga industri keratif di Jawa Barat kembali aktif setelah pandemi COVID-19.

"Kita lihat bagaimana antusiasmenya pengusaha mode ini dan masyarakat yang menyaksikan. Jawa Barat sebagaimana julukannya Paris Van Jawa adalah pusat mode Indonesia. Kami berharap bisa memberikan dukungan agar perancang busana Jawa Barat ini tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga sampai mancanegara," harapnya.