Disiapkan 5 Busana Pengantin untuk Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Intip Potretnya

YOGYAKARTA – Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono tinggal menghitung hari. Segala persiapan sudah dikerjakan sejak berbulan lalu, termasuk potret prewedding yang sudah dipublikasikan lewat sosial media oleh pasangan calon pengantin ini sebulan kemarin.

Prosesi pernikahan putra bungsu Presiden RI dan putri guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM ini, menggunakan adat Jawa. Untuk ornamen dekorasi pernikahan pun lekat dengan tempat asal pasangan muda ini, yaitu Solo dan Yogyakarta. Untuk busana pengantin, menurut kakak pertama Erina Gudono, telah disiapkan 5 set pakaian sarimbit.

Allen Adam Rinaldy Gudono, kakak pertama mempelai perempuan, mengatakan kalau busana pengantin sudah siap. Didesain secara khusus untuk prosesi pernikahan, mulai dari acara siraman, midodareni, akad nikah, resepsi, dan ngunduh mantu.

Tutur Allen saat ditemui di rumahnya, “Busananya sudah siap. Sudah ada yang nyiapin. Dari desainer, sudah ada yang desain, ya desain khusus.”

Tambahnya Allen lagi, setiap prosesi adat yang dijalani pengantin, ada busana yang disiapkan oleh desainer. Yang mana, keseluruhan ada lima busana nantinya akan dipakai prosesi di rumah, saat akad nikah, dan resepsi serta ngunduh mantu.

Apakah Erina memakai paes ageng? Makeup dan wardrobe untuk upacara pernikahan secara adat, Allen mengatakan masih belum diputuskan.

Untuk penata busana dan stylist prewedding pernikahan Kaesang dan Erina, ditangani oleh Doley Tobing. Fashion stylist ini juga menangani busana beberapa pesohor dan menekuni profesinya sejak enam tahun belakangan.

Menyoal paes ageng, adalah tata rias dilengkapi dengan busana yag diperuntukkan bagi keturunan dan kerabat dekat keraton Yogyakarta. Saat ini, paes ageng tidak dipakai secara ketat atau hanya untuk ‘orang dalam’ keraton. Tetapi dalam mengaplikasikan tata rias paes ageng diharapkan memakai pola yang sudah ditetapkan karena memiliki filosofi yang mendalam.

Paes adalah riasan bentuk runcing yang diukir di bawah garis rambut pada dahi. Secara filosofis, bentuk ini menyimbolkan pengantin perempuan yang rendah hati karena ukiran lancip mengarah ke bawah. Selain itu juga menyimbolkan perempuan bertata krama serta santun.

Selain riasan pada dahi, alis juga dibentuk seperti jahitan dengan riasan warna emas. Ini juga menyimbolkan filosofi tertentu, yaitu memiliki pandangan luas dan tajam. Sedangkan pada busana pengantin, lebih menunjukkan kemakmuran dan kesuburan.