Bagikan:

JAKARTA - Saat tampil dalam episode terbaru podcast Guitar Villains-nya Music Is Win, Herman Li dari Dragonforce dimintai pendapatnya tentang kritik bahwa gitaris yang memainkan banyak not tidak memiliki rasa atau emosi. Apa jawaban Li?

Melansir Blabbermouth, Kamis, 17 Desember, Li mengatakan, pernyataan atau kritikan seperti ini sudah pernah ia dengar selama bertahun-tahun. Tepatnya, ketika Li pertama kali mulai bermain gitar dan mengenal karya Jason Becker.

"Ini kembali di tahun '92 atau '93 - Saya mendatangi guru musik saya dan saya berkata, 'Dengarkan orang ini.' Saya memutar lagu Altitudes dari album Perpetual Burn. Dan guru musik saya mendengarkannya dan berkata, 'Ini buruk. Orang ini tidak bisa bermain. Tidak ada musik di sana. Hanya masturbasi. Mengerikan. Kamu seharusnya tidak mendengarkan hal-hal semacam ini," kisah Li.

“Beberapa orang memang tidak punya kuping untuk hal-hal tertentu,” lanjut Li. "Itulah mengapa ada jenis musik untuk dikonsumsi semua orang."

Li melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia suka bermain cepat karena menurutnya itu menyenangkan. Tapi, ia menegaskan dirinya bukan tipe musisi yang suka membeda-bedakan jenis musik. Ia mendengarkan berbagai musik dan itu bukan masalah baginya.

"Pertama kali saya mendengar solo gitar, yaitu Richie Sambora pada lagu Bon Jovi, saya berpikir, 'Bung, saya suka suara ini. Apa ini?'" Li mengenang.

"Dan beberapa orang tidak akan pernah menyukai solo gitar utama, dan hal-hal seperti itu. Dan Anda dapat melihat tren bagaimana hasilnya - ada numetal, ada metalcore, dan semua orang, seperti, 'Oh, kami tidak bermain solo gitar. Kami penulis lagu sekarang.'"