JAKARTA - Melanie Subono memproduseri sekaligus merilis album yang didedikasikan untuk pahlawan buruh Marsinah. Diberi tajuk Dia Marsinah, kali ini, putri promotor musik Adrie Soebono itu mengajak sejumlah musisi untuk terlibat di dalamnya.
“Berkarya adalah bentuk perlawanan. Kalian terutama para wanita, menurut lo dari manakah izin haid, cuti hamil, upah kalian dimulai?” begitu ajakan Melanie yang diunggah ke laman media sosial pribadinya saat memulai proyek ini.
Hal tersebut mendapat perhatian dan tanggapan yang besar dari para seniman yang selama ini menyuarakan kegelisahan-kegelisahan mereka terhadap ketidakadilan melalui karya musik.
Antusiasme besar itu terlihat dari ratusan seniman musik dari segala penjuru Tanah Air yang ambil bagian dalam pergerakan ini dengan mengirimkan karya terbaik mereka.
BACA JUGA:
Bukan perkara mudah dalam merealisaikan proyek seperti ini. Karena dari ratusan karya yang masuk untuk proses kurasi membutuhkan waktu dan kerja keras ekstra. Setelah proses dan perdebatan panjang dari tim, akhirnya ditentukan lima besar karya yang masuk dalam album Dia, Marsinah.
Mereka adalah Township Rebellion (Depok), Irjan (Papua), Pijar Liar (Yogyakarta), Topan Tornado dan band Esok Pagi dari Jakarta.
Melanie menegaskan, ini bukanlah proyek komersil karena hasil dari pergerakan ini akan disalurkan kepada keluarga Marsinah.
“Selama seminggu, kelima seniman terpilih melewatkan waktu di Jakarta untuk proses rekaman, bikin videoklip, bikin konten bareng Marsinah FM dan banyak lagi. Dan yang bikin gue bangga adalah semangat mereka," pungkas perempuan yang akrab disapa Mel ini.
Saat ini, album Dia Marsinah sudah tersedia di berbagai platform musik digital.