JAKARTA - Band alternative rock Artificial Sun meluncurkan single baru berjudul Raga Tak Bertuan pada 27 September kemarin di berbagai platform musik digital. Video musiknya hadir sekitar satu minggu kemudian.
Artwork dan video musik Raga Tak Bertuan berkonsep anaglyph. Video musiknya menampilkan tiap personel dengan efek berwarna biru dan merah. Jika dinikmati dengan kaca mata anaglyph berwarna biru ataupun merah, penonton akan disuguhi pengalaman yang berbeda dibandingkan melihat dengan mata telanjang.
"Perbedaan warna tersebut merupakan analogi dari sikap manusia, yaitu yang memiliki karakter menghindar dari setiap permasalahan, dan yang berani mengambil keputusan untuk menghadapi segala permasalahan," jelas pihak band dalam keterangan resmi mereka.
Sama seperti single sebelumnya, Pudar, video musik Raga Tak Bertuan disutradarai oleh vokalis sekaligus gitaris Artificial Sun, Adi Tamtomo, yang sebelumnya menggarap video musik dari Konspirasi, Cupumanik, The Satmoko, dan Tiger Combat.
Adi Tamtomo juga bertindak sebagai fotografer dan desainer grafis untuk artwork dan foto personel band.
Sementara itu, dari sisi musik, Raga Tak Bertuan tidak seperti Pudar yang penuh distorsi dan beat selayaknya lagu dari band rock. Kali ini, Adi Tamtomo bersama Rully Ronggo Saharjo (gitar), Richard Johan Jonathan (bass), dan Fadila (drum) menampilkan perpaduan genre musik yang dilebur jadi satu kesatuan utuh.
Nuansa-nuansa seperti rock, dreampop, nugaze, shoegaze, dan post-rock mengayun lambat, halus, bernuansa muram dan gelap, menciptakan suasana dreamy menggema, seakan membawa pendengar ikut larut dalam perasaan tak menentu.
Hal ini sejalan dengan barisan lirik yang lantunkan Adi Tamtomo; emosional, lirih, lembut dan mengikuti dinamika musik yang perlahan naik hingga akhirnya pecah menggeru berdistorsi. Berubah menjadi sebuah komposisi grunge/post-grunge yang panas meletup-letup.