Bagikan:

JAKARTA - Ear Sun telah meluncurkan single baru dengan judul “Sudahlah” beberapa waktu lalu. Lagu yang ditulis bersama Kinan Sekar ini menjadi materi awal untuk album perdana yang rencananya dirilis tahun ini.

“Sudahlah” ditulis untuk mengangkat pengalaman para pencari kerja, dengan lirik yang personal dan penuh akan motivasi. Sudah ditulis sejak lama, lagu ini menjadi relevan dengan anak muda yang saat ini dihadapkan dengan isu ’10 Juta Gen Z Menganggur’ di media sosial.

“Dengan lagu ini, sebenarnya makna ‘Sudahlah’ itu untuk menyemangati orang-orang para pencari kerja. Yang ingin disampaikan bukan ‘Sudahlah’ menyerah, tetapi kalau dengar lagunya, atau liriknya, kita tetap punya harapan bahwa nantinya semua akan lebih baik selama kita terus meningkatkan kompetensi dan berusaha,” ujar Ear Sun dalam keterangannya, Kamis, 18 Juli.

“Jauh sebelum itu (isu 10 Juta Gen-Z Menganggur). Trigger-nya justru dari pengalaman hidup. Pernah nggak ya ngalamin pencarian kerja? Apalagi pas zaman-zaman baru lulus kuliah, jadi fresh graduate, gimana waktu itu sempat enam bulan mencari kerja. Dari dulu aja memang udah susah banget mencari kerja,” lanjutnya.

Serupa dengan single “Sudahlah”, Ear Sun membocorkan bahwa album perdananya akan dibuat sedekat mungkin dengan pendengar muda. Dia ingin menyuarakan persoalan yang kerap dihadapi Gen Z.

“Di dalam album ini, memang secara tema lebih mengulik persoalan Gen Z, ada tentang pencarian kerja seperti pada lagu ‘Sudahlah’, ada juga persoalan quarter life crisis, lalu ada cerita tentang berat badan, sampai soal kucing peliharaan,” kata Ear Sun.

Sementara terkait gaya musik yang diusung untuk album perdana, Ear Sun masih ingin konsisten dengan koridor pop jazz, seperti EP “Urbanisme” yang dirilis akhir tahun lalu.

Sebagai perayaan single pembuka album, Ear Sun juga menghadirkan video musik “Sudahlah” yang dapat disaksikan di kanal YouTube EAR SUN dalam waktu dekat.

Video musik “Sudahlah” merangkum problematika perjalanan seorang manusia yang beranjak dewasa dan menemukan aktualisasi diri dalam karier. Agar esensi lagu tersampaikan dengan jelas, dipilih format video lirik, yang pengambilan gambarnya dilakukan Swiss, Austria, dan Italia.

Dalam hal ini, Ear Sun menggandeng Azizah Salsha untuk hadir sebagai bintang video musik. Mereka menjalani syuting selama sepuluh hari di Eropa.

“Kami syutingnya bareng Rumah Produksi Titik Sembilan dengan Azizah Salsha sebagai model di music video-nya nanti, dimana kami menghabiskan waktu sepuluh hari di Swiss, Austria, dan Italia,” tutur Ear Sun.

Lebih lanjut, Ear Sun menjelaskan bahwa Azizah Salsha menjadi tokoh sentral dari video musik “Sudahlah”. “Ceritanya Azizah adalah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Eropa dan sedang kesulitan mencari kerja, karena persaingan di sana lebih sulit lagi.”

Beberapa destinasi wisata ikonik di tiga negara menjadi latar adegan demi adegan dalam video musik, salah satunya adalah pedesaan di Grindelwald hingga puncak Jungfraujoch di Swiss.

“Di music video nanti kami juga melibatkan warga lokal di Eropa, misalkan untuk peran teman-temannya Azizah saat adegan di Venezia, Italia, atau saat Azizah mendapatkan ide membangun restoran Indonesia. Jadi, proyek ini benar-benar kami kerjakan serius, dimana talent tidak hanya melibatkan orang Indonesia tapi juga warga setempat,” pungkas Ear Sun.