Bagikan:

JAKARTA - Salah satu cita-cita Meiska Adinda di dunia musik akhirnya tercapai. Setelah mencetak beberapa lagu hits yang dinikmati jutaan orang, Meiska menghadirkan album perdananya berjudul Hanya Figuran.

Album ini terdiri dari sepuluh track yang lima di antaranya sudah lebih dulu diperkenalkan, dan lima sisanya adalah materi anyar. Pemilihan lagu-lagu tersebut menonjolkan karakter dan isi pikiran Meiska tentang kehidupan maupun percintaan.

Di antara 10 lagu yang ada di album perdananya ini, salah satunya berjudul “Buang Waktu” yang ditulis Meiska berdasarkan pengalamannya pribadi. Ia menyebutkan bahwa lagu ini benar-benar ditulisnya sendiri, tanpa ada keterlibatan penulis lain. Genre musik yang diambil pun tetaplah mengikuti apa yang dia anggap sesuai untuk dirinya.

“Ceritanya tentang aku yang sedang dekat dengan seseorang, tapi dia belum siap menjalin hubungan yang baru. Bahkan, dia masih minta mantannya untuk kembali lagi. Dari pengalaman itu, lewat “Buang Waktu”, aku ingin berpesan untuk menerapkan “three months rules (aturan tiga bulan)” saat sedang PDKT dengan seseorang karena, biasanya, sifat asli atau arah seseorang akan semakin terlihat setelah tiga bulan. Jadi, nikmati saja prosesnya. Tidak perlu buru-buru supaya tidak menyesal pada akhirnya karena sudah buang-buang tenaga dan waktu," kata Meiska dalam siaran tertulis.

Terkait pemilihan Hanya Figuran sebagai judul, Meiska punya tujuan tersendiri. Justru kata-kata itu jadi pengingat kepada semua pendengarnya bahwa setiap individu itu bernilai, bukan sekadar figuran yang eksistensinya kadang kurang bermakna.

“Setiap lagu di album ini memiliki pesan untuk peduli terhadap diri sendiri karena semua orang berharga dan merupakan tokoh utama dalam hidupnya. Jangan buang waktu hanya menjadi figuran dalam hidup seseorang. Namun, perlu diingat kalau proses mencintai diri sendiri itu bukanlah proses yang mudah karena butuh kesabaran. Tapi, seiring berjalannya waktu, kita akan mulai paham bahwa kalau bukan kita yang sayang dengan diri sendiri, siapa lagi?” tanyanya.

Ketika album ini rampung, ia merasa sangat lega. Melalui proses yang panjang dan melibatkan berbagai pihak, segala jerih payah itu akhirnya membuahkan hasil yang diinginkan.

“Prosesnya lumayan panjang, mulai dari pemilihan lagu, pembuatan lirik, kerja sama dengan para produser hebat, pemotretan, sampai visualisasi. Banyak sekali yang harus aku siapkan sehingga agak sedikit kaget bahwa pembuatan album perdana ternyata tidak semudah itu. Bahkan, perilisannya sempat mengalami penundaan untuk menyempurnakan detail-detail yang ada agar lebih matang dan siap dinikmati oleh para pendengarku nanti,” pungkas Meiska.