Bagikan:

YOGYAKARTA – Gejala yang dirasakan ketika asam lambung atau gastroesophageal reflux (GERD) cukup mengganggu. Seperti sesak napas, mual, perut terasa sakit, dan bersendawa. Sebuah penelitian menemukan potensi suplemen probiotik untuk meredakan gejala tersebut.

Penelitian dilakukan pada 2019 yang menyelidiki efek probiotik pada orang dewasa yang menggunakan PPI esomeprazole untuk refluks esophagitis. Penelitian dilakukan selama 8 minggu yang diikuti kelompok partisipan mengganti esomeprazole dengan probiotik. Sedangkan partisipan lain, menggunakan esomeprazole. Pada minggu ke-12, para peneliti menilai peserta dengan esophagitis sembuh setelah meminum suplemen probiotik.

Studi sebelumnya juga melihat efek probiotik pada SIBO (small intestine bacterial overgrowth), yang mana probiotik berpotensi meredakan beberapa efek samping penghambat pompa proton (PPI). Obat resep dengan probiotik ini mengurangi produksi asam lambung dan membantu menyembuhkan lapisan kerongkongan.

manfaat probiotik untuk asam lambung
Ilustrasi manfaat probiotik untuk asam lambung (Freepik/pressfoto)

Gejala SIBO, meliputi sakit perut dan kembung, mual, diare, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, dan malnutrisi. Penelitian selama 12 minggu dengan diikuti 128 peserta dengan GERD dan 120 peserta tanpa GERD. Peneliti membagi anak-anak penderita GERD menjadi dua kelompok. Satu menerima PPI dengan probiotik, dan yang lain menerima PPI yang sama dengan plasebo. Pada akhir percobaan, anak-anak mengonsumsi probiotik memiliki tingkat SIBO yang lebih rendah dibandingkan kelompok lain yang mengonsumsi plasebo. Melalui penelitian ini, peneliti menyimpulkan probiotik berpotensi baik untuk mengatasi gejala asam lambung.

Melansir Medical News Today, Jumat, 18 November, American Gastroenterological Association merekomendasikan saran tentang memilih suplemen probiotik. Pertama, pilih probiotik yang mencantumkan jenis bakterinya. Bakteri yang untuk mengatasi gejala GERD, antara lain strain Lactobacillus termasuk Bacillus subtilis dan Enterococcus faecium.

Kedua, beli dari produsen yang sudah mapan dan minta rekomendasi dokter sebelum mengonsumsinya. Dan rekomendasi terakhir, perlu berhati-hati ketika membeli suplemen probiotik yang dikual bebas.

Penelitian ini perlu diuji secara lebih lanjut karena tidak mencantumkan dosis dan frekuensi meminum suplemen probiotik. Jadi, Anda tetap perlu menyediakan antasida sebagai obat yang menetralkan asam lambung. Ketika meminum keduanya, antasida dan suplemen probiotik, tetap aman dikonsumsi bersamaan meski masing-masing dapat berinteraksi dengan obat lain. Oleh karena itu, setiap kali minum obat asam lambung, tetap direkomendasikan konsultasi pada dokter terlebih dahulu.

Strategi lain untuk mengatasi asam lambung kambuh, pertama, hindari makan makanan perlemak, pedas, atau asam. Kedua, lebih baik sering makan dengan porsi kecil daripada jarang makan tetapi porsi besar. Selanjutnya, hindari makan sebelum tidur. Ambil posisi kepala lebih tinggi saat tidur dan seimbangkan berat badan sehat.