Bagikan:

YOGYAKARTA – Salah satu upaya strategi branding pada bisnis adalah penggunaan dan pemilihan warna. Pasalnya, warna akan berpengaruh pada produk dan citra yang akan ditampilkan. Warna juga berhubungan dengan psikis pasar. Lalu apa manfaat psikologi warna di branding bisnis?

Manfaat Psikologi Warna di Branding

Psikologi warna (color psychology) adalah cabang pengetahuan yang mempelajari kaitan antara warna dan reaksi psikis yang kemudian tercermin dalam perilaku manusia sebagai konsumen. Artinya, warna mampu mempengaruhi perilaku seseorang saat melihat warna tersebut. Hal ini kemudian dimanfaatkan sebagai salah satu upaya meningkatkan brand awareness suatu produk.

Dalam penelitian yang dimuat US National Library of Medicine National Institutes of Health mengatakan bahwa terdapat suatu kemungkinan warna berdampak pada sikap seseorang. Hal itu terjadi karena banyak faktor seperti pengalaman pribadi, preferensi, pendidikan, dan hal lain yang berkaitan dengan psikologi.

Menerapkan ilmu psikologi warna pada upaya branding suatu produk juga punya beberapa manfaat yakni sebagai berikut.

  1. Meningkatkan Kesadaran Merek

Kesadaran merek atau brand awareness adalah suatu kondisi yang menggambarkan tingkat pengetahuan konsumen terhadap suatu produk. Jika brand awwareness di kalangan masyarakat rendah, maka produk semakin tidak dikenal luas.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran merek adalah dengan menerapkan ilmu psikologi warna karena membantu masyarakat mengenal produk yang memiliki warna tertentu dengan mudah.

  1. Membantu Mengenalkan Identitas Produk

Menerapkan psikologi warna juga akan membantu produk mendapat identitas di pasar. Identitas akan merepresentasikan produk dengan baik.

Identitas produk juga berkaitan dengan peluang penjualan produk di pasaran. Semakin kuat identitas produk di pasar, semakin besar pula penjualan bisa terjadi. selain itu identitas juga digunakan sebagai pembeda dengan kompetitor meski produk yang dihasilkan sama.

  1. Membentuk Opini Pasar

Psikologi warna dapat membantu membentuk opini pasar. Misalnya, Anda membuat produk plastik daur ulang. Agar terkesan aman, Anda menggunakan warna hijau pada produk Anda. Warna hijau bisa membantu membentuk opini pasar yang kemudian berpengaruh pada penjualan.

  1. Meningkatkan Penjualan

Tak bisa dibantah bahwa penjualan bisa dicapai hanya karena menerapkan warna yang cerah dan mencolok pada produl. Hal tersebut banyak terjadi pada produk semacam kue, boneka lucu, pakaian, stiker, dan sebagainya.

  1. Menjalin Kedekatan Emosional dengan Pasar

Ilmu psikologi warna juga bermanfaat untuk memposisikan produk di hati konsumen. Seorang pembeli bisa menjadikan sebuah poster sebagai barang berharga hanya karena gambar dan perpaduan warnanya sangat ia suka.

Arti Warna dalam Psikologi

Seperti telah disinggung sebelumnya, warna mampu membentuk perilaku manusia. Saat warna diterapkan pada sebuah produk, konsumen akan menangkap citra yang ada pada produk. Namun patut diketahui bahwa arti warna dalam psikologis akan memancing reaksi psikis yang berbeda satu sama lain. Namun secara umum, berikut arti warna dalam dunia bisnis.

  1. Hitam

Hitam dalam psikologi warna mencerminkan banyak hal mulai dari misteri, kekuatan, kekuasaan, perasaan duka, hingga kekakuan. Warna hitam biasa diterapkan pada produk-produk barang mewah seperti jas, sepatu pantofel, dan sebagainya.

  1. Putih

Warna putih dianggap sebagai warna yang suci, murni, hingga netralitas. Warna putih juga merepresentasikan kebersihan. Putih biasa digunakan pada produk-produk spiritual seperti alat ibadah atau semacamnya.

  1. Merah

Kesan yang timbul pada warna merah adalah gairah yang besar, kegembiraan, ambisius, dan berapi-api. Warna merah biasa diterapkan pada produk seperti minuman energi, makanan pedas, dan sebagainya.

Itulah manfaat psikologi warna di branding bisnis. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.