Bagikan:

YOGYAKARTA – Sebagian wanita mungkin khawatir untuk melakukan hubungan intim ketika hamil karena adanya dugaan soal waktu dilarang berhubungan saat hamil.

Padahal faktanya, wanita yang sedang hamil, tetap dapat melakukan hubungan seksual dengan pasangan.

Aktivitas bercinta tidak akan memengaruhi janin di dalam kandungan, asalkan sang ibu tidak mengalami komplikasi, seperti riwayat persalinan premature atau masalah plasenta.

Anda bisa menghilangkan rasa khawatir berhubungan intim saat hamil karena janin dilindungi oleh cairan ketuban di dalam Rahim maupun otot-otot Rahim yang kuat. Kendati demikian, ada beberapa waktu dan kondisi di mana sesi bercinta harus ditunda karena alasan keamanan. 

Kapan waktu dilarang berhubungan saat hamil? Sedianya, waktu dilarang bercinta saat hamil sebenarnya tidak ada, asalkan kondisi kehamilan baik-baik saja.

Akan tetapi, berhubungan intim di trimester pertama, diduga dapat meningkatkan risiko keguguran pada kehamilan yang berisiko, sebagaimana dikutip VOI dari SehatQ.  

Tak hanya itu, dokter juga menyarankan untuk tidak bercinta di minggu-minggu terakhir kehamilan. Sebab, hormon prostaglandin dalam sperma bisa merangsang kontraksi, kecuali jika Anda telah melewati jatuh tempo persalinan, dan ingin melakukan induksi alami.

Meski begitu, sebagian ahli lainnya berpendapat bahwa argumen di atas hanya teori saja dan aktivitas bercinta tidak akan memicu persalinan.

Agar Anda tidak bingung, tanyakanlah ke dokter soal keamanan berhubungan intim saat hamil.

Jika dokter menyatakan aman, Anda bisa mencoba beberapa posisi bercinta saat hamil, seperti woman on top atau berbaring miring dengan posisi pasangan berada di belakang. Posisi ini bisa meminimalisir adanya tekanan pada perut.

Sedangkan pada trimester kedua, dianggap sebagai waktu yang tepat untuk bercinta, terlebih jika Anda memiliki kehamilan yang sehat.

Pada trimester kedua, gejala kehamilan pada trimester pertama telah berkurang dan gairah seks ibu hamil meningkat. Hanya saja, kondisi ini tidak dialami oleh semua ibu hamil. Beberapa di antaranya ada yang mengalami penurunan libido.

Kondisi ibu hamil Dilarang Berhubungan Intim

Apabila ibu hamil mengalami kondisi tertentu yang bisa menyebabkan keguguran, dokter mungkin akan menyarakan ibu hamil untuk tidak berhubungan intim selama kehamilan.

Selain itu, ibu hamil juga harus menghindari berhubungan seks jika memiliki salah satu faktor risiko berikut ini:

  • Mengalami perdarahan pada vagina yang belum diketahui penyebabnya
  • Ketuban pecah atau kantung ketuban mengeluarkan cairan
  • Leher Rahim terbuka sebelum waktunya (inkompetensi serviks)
  • Sebagian atau seluruh plasenta menutupi jalan lahir
  • Punya riwayat persalinan prematur

Kehamilan bisa membuat ibu hamil kehilangan hasrat seksual. Akan tetapi itu merupakan hal yang biasa terjadi.

Jika gairah seksual berkurang, Anda tetap bisa melakukan berbagai bentuk keintiman lain bersama pasangan, seperti memeluk, mencium, atau memijat.

Ilustrasi
Ilustrasi (Pexels/Rodnae Production)

Hormon kehamilan bisa membuat vagina lebih kering, sehingga pembuluh darah yang ada di organ intim, lebih mudah pecah. Situasi ini juga membuat hubungan seks menjadi tidak nyaman dan berpotensi menyebabkan iritasi pada vagina.

Berikut adalah beberapa hal yang harus diwaspadai saat berhubungan intim di masa kehamilan:

  • Muncul rasa nyeri yang hebat
  • Berdarah lebih dari 1-2 hari
  • Cairan ketuban keluar
  • Rasa tidak nyaman yang signifikan
  • Munculnya kontraksi

Jika gejala tersebut muncul setelah berhubungan seksual, segera periksakan diri ke dokter kandungan untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Demikian informasi seputar waktu dilarang berhubungan intim saat hamil. Semoga bermanfaat!