JAKARTA - Atta Halilintar dilaporkan ke polisi atas kasus dugaan penipuan robot trading Net89. Melalui unggahan Instagram Story miliknya, Rabu, 26 Oktober, Atta membantah dan mengaku dirinya hanya melakukan lelang barang bersajarahnya saja.
"Jadi saya pada saat itu melakukan lelang barang bersejarah saya yang paling pertama (headband) dengan tujuan dana hasil lelang itu akan digunakan untuk membantu pembangunan tempat penghafal Al-Qur'an dan juga membantu pembangunan masjid," tulis Atta Halilintar.
Lalu, kata Atta, acara lelang tersebut diikuti oleh banyak orang yang tidak bisa ia pantau satu per satu. Bahkan menurutnya acara lelang itu sudah ditentukan aturan hingga batas waktu oleh pihak penyelenggara.
"Pada saat itu tidak mungkin saya tanya satu-satu semua yang ngebid 'kamu dapat uang dari mana ikut lelang ini', apalagi ini lelang terbuka kan. Banyak yang mengikuti lelang itu dan akhirnya ditutup dengan tanggal dan jam yang sudah ditentukan," tegasnya.
Tidak berhenti sampai di situ saja, pria 27 tahun ini juga menegaskan bahwa dirinya tidak mengerti apa pun tentang robot trading Net89. Ia juga memastikan bahwa dirinya tidak pernah terlibat dalam robot trading Net89.
"Jadi kalau dibilang saya main robot trading atau ada di dalam robot trading Net89. Saya sama sekali tidak mengerti dan tidak pernah ikut trading-trading robot," katanya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut Atta Halilintar berharap pernyataannya terkait robot trading Net89 ini bisa membersihkan namanya dari kasus dugaan penipuan dan penggelapan.
"Semoga ini semua jelas dan berita di luar sana tidak menggoreng menggunakan nama saya seperti saya yang main robot trading atau menipu," tutupnya.
Diketahui sebelumnya Atta Halilintar dan sejumlah figur publik dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait dugaan penipuan dan penggelapan. Atta diduga menerima Rp2,2 miliar dari hasil lelang bandana bersejarah miliknya dari salah satu pendiri Net89, Reza Paten.