Tanda Kucing Benar-Benar Menyukai Kita, Diekspresikan Lewat Perilakunya
Ilustrasi tanda kucing menyukai kita (Unsplash/Humberto Arellano)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Lewat perilakunya, tanda kucing menyukai kita dan rasa percaya kepada orang terdekatnya. Anabul kucing mengekspresikan keadaan santai dengan mengedipkan mata, terkadang dengan mendengkur. Hubungan dekat dengan pemiliknya, memiliki kesamaan dengan hubungan si kucing dengan ibunya.

Kucing mengekspresikan ketidaksenangan pada orang asing dengan mendesis, melengkungkan punggung, mengangkat bulu, menggeram, dan memamerkan taring. Melansir Psychology Today, Minggu, 2 Oktober, tidak ada catatan pasti kapan kucing liar mulai dijinakkan. Setidaknya diketahui sejak 5.000 tahun yang lalu atau mungkin dua kali lebih lama. Begitu mulai dijinakkan, perilakunya berubah sesuai dengan kedekatannya dengan aktivitas manusia.

Meskipun tetap memiliki gen karnivora yang tidak bisa dijinakkan, kucing bisa berdampingan dengan manusia. Jika dibandingkan dengan anjing, kucing lebih dapat hidup mandiri. Mereka, kucing, adalah predator yang tidak bergantung pada manusia dalam aspek makanan karena masih suka berburu. Tetapi pada satu sisi, mereka yang hidup domestik sangat bergantung pada manusia.

Terlepas dari sesekali berperilaku liar, kucing tertarik pada manusia dan mengembangkan keterikatan yang kuat. Kucing domestik lebih ekspresif untuk berkomunikasi dengan orang-orang. Berbeda dengan perilaku liar yang cenderung lari atau mendesis ketika didekati.

tanda kucing menyukai kita
Ilustrasi tanda kucing menyukai kita (Unsplash/Kazuend)

Dengan ‘meong’ kucing sering mengekspresikan rasa laparnya. Selain juga berfungsi sebagai salam sosial, suara ini digunakan oleh anak kucing liar untuk mengekspresikan rasa lapar kepada induknya. Banyak kucing mengembangkan hubungan dekat dengan pemiliknya yang memiliki kesamaan dengan hubungan mereka dengan ibu mereka.

Kucing tidak memiliki respons territorial seperti anjing. Mereka cenderung menarik diri dari orang asing. Sedangkan anjing, umumnya merespons dengan mendekati orang asing dan menunjukkan kasih sayang. Namun, sifat territorial pada anjing lebih agresif apabila kawasan kekuasaannya diganggu.

Kucing juga memiliki respons terhadap teritori. Tetapi mereka mengungkapkan ketidaksenangan dengan mendesis, melengkungkan punggung, mengangkat bulu, menggeram, dan memamerkan taring. Ini merupakan tanda agresi. Berbeda ketika berada didekat orang yang mereka percayai. Dalam keadaan santai, kucing mengedipkan mata perlahan dan mendengkur.

Kucing domestik lebih banyak menghabiskan waktu dengan tidur. Hampir 18 jam sehari dihabiskannya waktu untuk tidur atau menghemat energi. Ini merupakan perilaku yang mayoritaas dimiliki hewan karnivora. Mereka akan aktif pada pagi dan atau malam hari.

Beberapa kucing berinteraksi dengan orang-orang yang membelai mereka. Yang lain keluar untuk mencari mangsa. Aktivitas predator mereka kerap digunakan untuk berbagai industri, terutama bertugas mengusir tikus hingga penjaga gudang.

Soal makan pun bersifat variatif. Ada kucing yang mandiri, berburu makanan yang mereka makan. Tetapi untuk kucing domestik, ada yang terlalu pemilih makanan. Kadang mereka rewel karena enggak mau makanan dingin. Ada pula yang pemakan sosial dan lebih suka makan ditemani pemiliknya atau kucing lain.