Mata Kucing Berair, Apakah Menangis? Ini Penyebabnya Menurut Ahli
Ilustrasi apakah kucing menangis (Pexels/Pixabay)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Kucing kesayangan Anda di rumah pernah mengeluarkan air mata, kondisi ini tentu penting untuk diketahui penyebabnya. Banyak pecinta hewan berbulu ini mengira kucing bisa mengekspresikan emosinya dengan menangis. Tetapi ternyata, ketika mata kucing berair tidak berkaitan dengan kesedihan ataupun kondisi emosional.

Menurut Fanny Syufy, ahli yang kerap menulis tentang anatomi dan berpengalaman dalam kondisi medis kucing, memang benar mata kucing terkadang berair. Mereka juga memiliki emosi yang diekspresikan dengan perilaku.

apakah kucing menangis
Ilustrasi apakah kucing menangis (Pexels/Hazan Akoz Isik)

Berdasarkan temuan peneliti dilansir The Spruce Pets, Rabu, 11 Mei, kucing dapat membaca ekspresi wajah manusia. Anabul juga mengalami berbagai perasaan tentang manusia dan hewan lainnya. Cara kucing mengekspresikan perasaannya dengan mendengkur, menggosok, bermain. Kadang mereka juga kehilangan nafsu makan, menarik diri, dan kurang energik. Sedangkan ketika marah, kucing dapat mendesis, melengkungkan punggungnya, menggeram, atau mencakar seseorang maupun hewan lain.

Peneliti juga menjelaskan bahwa satu-satunya hewan yang menangis berkaitan dengan kondisi emosional atau rasa sakit hanyalah manusia. Ini berarti menunjukkan bahwa kucing tidak menangis. Tetapi ketika matanya berair, maka ada kaitannya dengan kondisi medis.

Kondisi medis yang menyebabkan mata kucing berair, antara lain karena iritasi debu, cakaran kucing lain, infeksi saluran pernapasan, atau saluran air mata yang tersumbat. Mata kucing berair juga bisa karena alergi. Alasan lain, kucing yang memiliki kepala bulat cenderung mengeluarkan air mata.

Jadi meskipun kucing memiliki emosi, seperti berduka atau depresi, mereka tidak akan pernah meneteskan air mata untuk menunjukkan perasaan itu. Jika Anda mengkhawatirkan emosi hewan peliharaan Anda, carilah tanda-tanda lain seperti lesu, menarik diri, atau tidak tertarik pada makanan.

Masalah-masalah ini juga bisa menjadi tanda penyakit. Ini berarti bahwa kucing membutuhkan perhatian, baik secara medis maupun perhatian perilaku untuk memastikan kucing peliharaan kesayangan Anda tetap sehat dan ceria.