Mengenal <i>Honeymoon Phase</i>, Masa Indah Pasangan Baru yang Perlu Upaya agar Langgeng
Ilustrasi honeymoon phase adalah tahap awal suatu hubungan (Freepik/Marymarkevich)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Apapun yang dilakukan bersama pasangan, ketika masih baru menjalin hubungan, akan terasa manis dan indah. Ini kerap disebut honeymoon phase, di mana pasangan merasakan kebahagiaan secara keseluruhan.

Honeymoon phase atau fase bulan madu adalah tahap awal suatu hubungan. Pada fase ini, kegembiraan Anda dan pasangan meningkat. Fase awal ini, tampaknya taka da hal lain yang lebih penting selain menghabiskan waktu berdua bersama pasangan. Melansir pernyataan Lindsey Mestelaar, pembawa acara podcast kencan dan hubungan dilansir The Everygirl, Senin, 26 September, fase bulan madu ketika setiap orang yang berpasangan tidak melakukan kesalahan dan tidak ada yang bisa menghalangi mereka untuk berdua.

Kalau dalam pepatah, fase bulan madu ‘dunia seperti milik berdua’. Menurut psikoterapis dan pakar hubungan Dr. Neil Wilkie mengatakan bahwa selama periode ini Anda mulai berfantasi tentang masa depan bersama pasangan.

Tidak ada durasi ‘normal’ kapan honeymoon phase ini akan berakhir. Ini tergantung pada jumlah waktu yang Anda habiskan bersama pasangan. Kebaruan mungkin akan lebih cepat memudar jika Anda tidak menghabiskan waktu bersama lagi. Atau pasangan long distance relationship membutuhkan upaya lebih untuk menjaga hubungan tetap sempurna.

honeymoon phase adalah
Ilustrasi honeymoon phase adalah tahap awal suatu hubungan (Freepik/cookie_studio)

Dalam beberapa hubungan, fase bulan madu bisa berakhir lebih cepat karena bunyi tanda bahaya. Seperti terlalu besar ekspektasi dan menemukan kekurangan pasangan yang tidak bisa diterima. Psikoterapis Kristie Overstreet menambahkan, faktor yang memengaruhi lamanya fase bulan madu adalah kesehatan mental dan emosional masing-masing orang yang berpasangan.

Jika berfokus pada apa yang dapat dilakukan untuk jadi diri sendiri, fase ini akan bertahan lebih lama. Pada dasarnya, fase bulan madu akan bertahan lebih lama karena lebih berkaitan dengan perasaan Anda tentang diri sendiri.

Berakhirnya fase bulan madu bukan sesuatu hal yang perlu ditakutkan. Bahkan mungkin perlu dirayakan, karena sudah terlepas dari ketertarikan fisik saja. Ketertarikan Anda pada pasangan lebih pada sesuatu hal yang lebih mendalam. Apabila fase bulan madu berakhir, berikut tips yang bisa dilakukan untuk mempertahankannya.

1. Identifikasi seperti hubungan Anda nantinya

Realitas hubungan muncul setelah honeymoon phase berakhir. Artinya, Anda dan pasangan perlu sama-sama mengidentifikasi seperti hubungan nantinya. Pada saat ini, diperlukan sikap saling jujur, jadi diri sendiri, dan memperlakukan pasangan dengan hormat tanpa untuk mencuri kesan.

2. Menerima kekurangan pasangan

Tidak ada orang yang sempurna, maka perlu saling menerima. Anda dan pasangan mungkin akan saling mengenali kekurangan serta kekuatan masing-masing. Artinya tak perlu menyembunyikan apapun demi kelanggengan hubungan nantinya.

Kalau perihal aspek romantis, menunjukkan kekurangan dan dicintai karena itu merupakan bagian yang cukup romantis bukan? Selain itu, ahli juga menyarankan untuk berupaya menerima kekurangan pasangan serta sama-sama mendorong untuk saling berkembang.

3. Beradaptasi dengan perubahan

Seperti kehidupan biasa, perubahan juga dialami setiap pasangan. Pasangan yang langgeng dan mampu mempertahankan hubungan seiring berakhirnya fase bulan madu, cenderung lebih mudah beradaptasi dengan situasi aktual berkaitan dengan hubungan.

4. Merayakan setiap fase baru

Berakhirnya fase bulan madu bukan berarti hubungan berakhir. Dalam hubungan yang sehat, setiap pasangan akan saling menjaga dan menghormati, termasuk setelah melalui fase terindah. Jadi, selain menikmati bersama fase manis, pasangan juga perlu merayakan atau menerima fase paling berat.