JAKARTA - Nagita Slavina ikut dibicarakan mengenai somasi yang dilayangkan PT Es Teh Indonesia kepada seorang konsumen. Diketahui kasus ini bermula dari seorang netizen yang menganggap produk minumannya terlalu manis.
Seorang konsumen bernama Gandhi membagikan pendapatnya soal salah satu produk minuman Es Teh Indonesia. Ia menggunakan majas hiperbola sehingga menyebut minuman tersebut seperti gula 3 kg.
Gandhi pun menyebut si pembuat minuman seharusnya bangkrut saja karena bisa berdampak pada diabetes sejak usia muda. Cuitan ini disukai lebih dari 32 ribu pengguna Twitter.
Kemudian, cuitan itu dibalas oleh pengguna media sosial bernama Hanzak. Ia mengatakan cuitan Gandhi bisa digunakan sebagai senjata perusahaan untuk melayangkan somasi atas Pasal 28 ayat (2) UU ITE.
Sabtu, 24 September, akun Es Teh Indonesia menuliskan respons terhadap cuitan tersebut. Mereka mengklaim sudah mendapat data terkait konsumen.
“Halo kak, terima kasih supportnya. Sehubungan dengan tweet tsb, datanya sudah diterima oleh tim legal kami,” tulis akun Es Teh Indonesia.
Keesokan harinya, Gandhi mengunggah surat somasi yang dilayangkan PT Es Teh Indonesia. Pihak Es Teh menyatakan penyebutan gula 3 kg bisa bersifat keliru dan menyesatkan konsumen dan publik.
Kemudian, pihak Es Teh Indonesia juga merasa terhina karena ada beberapa kata kasar yang dilayangkan konsumen ketika menulis cuitan tersebut. Pihak Es Teh Indonesia meminta konsumen untuk menghapus cuitan dan menulis klarifikasi dalam waktu 2x24 jam.
Nagita Slavina Terseret
Nama Nagita Slavina terseret kasus tersebut sejak somasi disampaikan. Pasalnya Nagita merupakan CEO Es Teh Indonesia mulai Juli lalu menurut akun Instagram resminya.
Netizen memanggil Nagita Slavina karena mereka berharap istri Raffi Ahmad itu bisa mengedukasi karyawannya. Mereka juga menyarankan Es Teh Indonesia untuk menjelaskan kadar gula dalam produk mereka.
“ESTEH INDONESIA baru bermanuver bisnis menggandeng Nagita Slavina malah anjlok gini manajemennya yah? Mustinya akun @esteh_indonesia cukup membalas tweet tersebut dengan menjelaskan formula kualitatif n kuantitatif produk dan "mengedukasi" sebelum blunder pakai cara hokum,” tulis seorang netizen.
“Jujur penasaran. Tim legal Es Teh pas mau kirim somasi ke Gandhoy lewat acc Nagita Slavina dulu gak ya? Mbak Gigi kan pebisnis handal ya. Kesuksesan RANS aja peran besarnya di Mbak Gigi. Agak aneh kl case gini gak lolos itung-itungan kerugian,” tanya lainnya.
“Nagita slavina CEO Es Teh doi ga salah,yg salah tim marketing nya ! We see bisa kagak ngatasin MANAGEMENT CRISIS model gini ? Klo ga bisa pecat semua.klo managemet market_nya sebagai ujung tombak company ya Pecat!” kata lainnya.
Permintaan Maaf
Gandhi pun menulis permintaan maafnya kepada PT Es Teh Indonesia. Ia mengklaim opini tersebut terkesan menjelekkan nama produk sehingga ia minta maaf atas kerugian yang diterima perusahaan.
"Saya sendiri ingin memohon maaf kepada PT. ES Teh Indonesia Makmur karena saya telah membuat tweet yang ramai diperbincangkan publik yang berhubungan dengan salah satu produknya yaitu 'Chizu Red Velvet," tulisnya di akun twitter @Gandhoyy pada Minggu, 25 September.
"Saya beropini dan sekaligus menjelekkan nama produk, pemberian informasi yang keliru, kandungannya, dan nama perusahaan. Sekali lagi saya memohon maaf terhadap tweet yang saya buat atas pencemaran nama baik PT. ES Teh Indonesia Makmur," lanjutnya.