Ini Alasan Mengapa Sebaiknya Tidak Membandingkan Hubungan Asmara Kamu dengan Orang Lain
Ilustrasi (Streetwindy/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Saat melihat kemesraan pasangan lain, baik yang dipamerkan secara langsung maupun lewat media sosial, tiba-tiba Anda merasa iri dengan kebahagiaan mereka. Akhirnya Anda mulai membandingkan kehidupan cinta Anda dengan pasangan lainnya. Perasaan kurang puas antara hubungan Anda dengan pasangan atau pun mulai bermunculan. Mulai dari kurang romantis, jarangnya frekuensi nge-date, hingga liburan yang kurang menarik.

Menurut Theresa DiDonato, Ph.D., profesor psikologi dari Loyola University, AS, melansir Psychology Today, Selasa, 13 September, sangat wajar membandingkan hubungan Anda dengan pasangan lain. Bahkan hal ini bermanfaat untuk membantu lebih memahami hubungan sendiri. Namun, bisa berbahaya jika perbandingan ini menimbulkan pikiran negatif hingga mengganggu keharmonisan hubungan cinta Anda sendiri.

Julie Williamson, founder Abundant Life Counseling, dalam artikel di Bustle mengutarakan beberapa alasan untuk berhenti membandingkan hubungan Anda dengan pasangan lain.

Menyebabkan rasa marah

Ketika Anda mulai marah pada diri sendiri dan pasangan hanya karena perasaan iri ini, maka sebaiknya Anda berhenti melakukan perbandingan. Pasalnya rasa marah karena ketidakpuasan bisa menimbulkan masalah yang seharusnya tidak ada.

Masalah tersebut bisa memengaruhi hubungan Anda. Apalagi jika sampai muncul kebencian ketika Anda dan pasangan tidak terlihat atau bertindak seperti yang pasangan lain lakukan. Anda jadi sibuk memikirkan apa yang orang lain lakukan daripada hadir untuk pasangan dan memperbaiki hubungan Anda sendiri.

Kurang bersyukur

Hanya karena melihat sesuatu yang dianggap lebih baik, Anda jadi mengabaikan perjuangan yang sudah Anda dan pasangan jalani untuk mempertahankan hubungan. Setiap pasangan mengalami tantangan dan kesulitannya sendiri. Seharusnya Anda bersyukur sudah berhasil melalui tantangan tersebut dan sampai pada titik dimana Anda dan pasangan berada saat ini.

Psychosexual relationship therapist, Kate Moyle berkata kalau terlalu mengawasi kehidupan cinta orang lain bisa mengubah perspektif Anda terhadap hubungan sendiri. Hingga akhirnya Anda jadi berhenti menikmati dan menghargai apa yang sudah Anda dan pasangan miliki selama ini.

Berharap yang tidak realistis

Percayalah, tidak semua yang ditampilkan di depan umum itu asli atau hal yang sebenarnya terjadi. Apalagi Anda hanya melihat dari media sosial. Karena di sana, umumnya orang hanya posting hal-hal bahagia saja. Di balik semua kemesraan yang ditampilkan, setiap pasangan pasti punya masalah tersendiri.

Pakar relationship Anita Chlipala mengatakan kalau sebenarnya tidak ada pasangan dan hubungan yang sempurna di dunia ini. Tetapi, karena media sosial hanya menampilkan hal yang indah saja, Anda mungkin mulai memimpikan pasangan fiksi yang terlalu sempurna untuk ada di dunia nyata. Lalu, fantasi itu membangkitkan harapan yang tidak realistis.

Merusak mood dan suasana

Harapan yang tidak realistis ini dapat membuat Anda menjadi tidak puas dengan pasangan. Sehingga sadar atau tidak, Anda pun jadi berharap dia bisa berubah menjadi pasangan yang Anda anggap ideal. Jika sampai pada tahap ini, apapun kebaikan yang pasangan lakukan, Anda tidak pernah merasa puas.

Misalnya, ketika Anda ulang tahun, pasangan memberikan kado dan surprise dinner. Seharusnya ini bisa jadi momen romantis bagi Anda. Namun, karena melihat hadiah yang diberikan pasangan tidak semahal yang diberikan pasangan teman-teman Anda, mood Anda pun jadi jelek dan suasana manis pun berubah jadi pahit.

Kata Julie Williamson, pada tahap ini Anda sudah membiarkan kegembiraan dalam hubungan dikendalikan oleh ukuran “normal” atau standar “ideal” yang Anda buat sendiri.

Pasangan mulai terpengaruh

Tentu saja lama-lama suami Anda bisa terpengaruh hal ini. Siapapun akan merasa kesal jika terus dibandingkan dengan orang lain. Secara langsung ataupun tidak, Anda sudah menghina pasangan Anda. Penghinaan ini dapat menyebabkan sejumlah masalah, termasuk masalah komunikasi yang menjadi pondasi dasar hubungan yang sehat.

Bahkan menurut Kate Moyle, bukan hal yang tidak mungkin pasangan Anda akan merasa terancam dan mungkin curiga Anda menyukai orang lain. Sebab semua hal yang Anda harapkan dan inginkan dari pasangan tidak mencerminkan dirinya.