Bagikan:

JAKARTA - Aktris Shenina Cinnamon mengaku lelah karena pekerjaannya di dunia akting dilihat berdasarkan jumlah pengikut di media sosial. Aktris pemenang Piala Citra Festival Film Indonesia 2021 ini mengatakan di industri hiburan termasuk film, validasi kepopuleran benar-benar dibutuhkan.

Menurutnya, beberapa rumah produksi terkadang melakukan pemilihan pemain berdasarkan jumlah pengikut di sosial media. "Saat casting biasanya harus ngisi bio (biodata) dan ada nama IG (Instagram) dan jumlah followers, itu berlaku di pekerjaan, pertemanan," ujar Shenina dikutip dari ANTARA, Selasa, 6 September.

Pemain film Penyalin Cahaya itu juga mengatakan untuk masuk ke lingkaran pertemanan tertentu, dia kerap mendapat pertanyaan jumlah pengikut di sosial media.

"Saat temenan juga bisa kayak ditanya user name lo apa dan pas tahu banyak followers, orang itu bisa beda besoknya sikapnya ke kita, saat tau followers kita berapa," katanya.

Bagi Shenina, hal ini cukup melelahkan lantaran tidak bisa menjadi diri sendiri di sosial media.

"Itu melelahkan sih, sangat, karena apa yang kita represent di media sosial itu enggak selalu sesuai keseharian," ujar Shenina.

Shenina akan bermain serial orisinal Netflix berjudul Dear David. Serial ini bercerita tentang masa depan Laras, seorang murid cemerlang yang jadi pertaruhan saat blog rahasia miliknya terbongkar dan fantasinya dibaca oleh seluruh sekolah.

Aktor Tanta Ginting juga mengungkapkan keresahannya terhadap proses casting di dunia seni peran. Saat ini jika ingin casting untuk suatu proyek, yang dilihat tak lagi hanya kemampuan akting, tetapi juga jumlah followers di media sosial.

Keresahan ini diungkap Tanta lewat cuitan di Twitternya, yang diunggah ulang di Instagramnya belum lama ini. Ia mengaku bingung dengan fenomena proses akting yang sangat berubah saat ini.

Kebingungan Tanta ini adalah tentang tugas seorang aktor secara umum. Dengan pertanyaan tersebut, maka aktor akan bingung tugasnya fokus mendalami akting atau fokus menambah jumlah follower untuk mendapat sebuah proyek.

"Waktu casting ditanya data follower sosial medianya. Jadi bingung, aktor harus fokus ngedalamin skill aktingnya, atau ngeviralin sosial medianya ya?" tulis Tanta Ginting.