Mengenal Shibori, Teknik Pewarnaan Kain yang Menginspirasi Tie Dye Modern
Ilustrasi teknik pewarnaan tie dye terinspirasi shibori dari Jepang (Pexels/Teona Swift)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Tie dye merupakan teknik pewarnaan kain dengan pola tertentu. Paling populer, tie dye menggunakan pewarna alami dan dikerjakan secara manual. Ternyata, salah satu teknik tie dye modern terinspirasi dari shibori atau teknik pewarnaan yang telah dipakai berabad-abad lalu di Jepang.

Teknik pewarnaan shibori melibatkan lipatan dan ikatan untuk menahan pola kemudian diwarnai berdasarkan pola yang dibuat. Saat ini, populer sekali pewarnaan alami dengan warna nila dan dikombinasikan dengan warna ungu atau biru yang lebih tua.

Mengutip The Spruce Craft, metode shibori dapat diterapkan pada kain katun berwarna terang. Tetapi juga bisa diaplikasikan pada kain bahan alami, seperti sutra dan linen. Tie dye modern mengambil inspirasi dari shibori dan beberapa teknik pewarnaan kain kuno lainnya. Biasanya selain memakai tali, dipakai karet untuk mengikat. Ditambah lagi, untuk menghasilkan satu warna psychedelic, perlu digerakkan pakai teknik tertentu.

teknik pewarnaan tie dye terinspirasi shibori
Ilustrasi teknik pewarnaan tie dye terinspirasi shibori dari Jepang (Pexels/Teona Swift)

Warna hasil akhir dari sepotong kain yang diwarnai dengan shibori sangat bergantung dengan bagaimana kain dilipat dan diikat. Serta berapa lama kain tersebut terkena pewarna. Buat warna indigo, diperlukan banyak oksigen. Jadi ketika sepotong kain diwarnai dengan warna nila, perlu dicelupkan berulang kali untuk melepaskan warna biru yang lebih pekat.

Sebagian besar, teknik shibori menggunakan teknik lipatan akodeon. Sehingga potongan bahan persegi panjang akan mendapatkan pola warna yang lebih baik dibandingkan dengan mewarnai kaos atau gaun. Nah, untuk mendapatkan warna dan pola yang sesuai dengan pewarnaan shibori, ternyata membutuhkan pengalaman dan latihan berkali-kali. Tetapi ketika mewarnai dengan teknik ini, akan sangat menyenangkan dan kadang mendapatkan warna serta pola unik yang tak diduga.

Dalam mewarnai dengan satu teknik melipat akordeon, area yang terkumpul akan mempertahankan warna terang. Sedangkan potongan kain yang terbuka akan menyerap warna lebih pekat. Model melipat dan mengikat kencang juga dapat disesuaikan dengan pola warna yang ingin dibuat.

Untuk mendapatkan pola chevron, bisa dengan menggunakan paku kayu. Kemudian mengamankan area kain dengan benang sebelum menyatukan semuanya. Seluruh bagian kemudian dicelupkan dalam pewarna. Terakhir dijemur di tempat sejuk agar menghasilkan warna terbaik.

Selain dua pola di atas, pola bergaris juga bisa dibuat dengan teknik shibori. Yaitu dengan melipat bahan sesuai pola yang diinginkan, misalnya pola segitiga. Kemudian celupkan setiap sisinya untuk mendapatkan pola.