YOGYAKARTA – Diselingkuhi ternyata enggak hanya merasa kecewa, tetapi juga membuat seseorang mengalami trauma emosional. Bagaimana tidak, orang yang dipercaya dan dicintai menusukkan ‘pisau’ pada punggung, tentu akan menimbulkan rasa sakit.
Ketika seseorang dikhianati, mereka biasanya mengalami kondisi emosional yang kalut. Melansir Psychology Today, Jumat, 24 Juni, Robert Weiss, Ph.D., MSW., psikoterapis klinis, mengatakan bahwa kejujuran dan kepercayaan adalah fondasi di mana cinta bersandar. Apabila terjadi pengkhianatan, maka kepercayaan akan runtuh dan membawa individu yang stabil secara emosional terjerembap dalam keraguan diri, kegelapan, dan kebingungan.
Dalam dunia kesehatan mental, dunia pengkhianatan jenis ini dipandang sebagai luka keterikatan. Setelah diselingkuhi, sering menunjukkan gejala stres dan kecemasan yang merupakan ciri khas gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Yang dialami termasuk mimpi buruk, kecemasan parah, kewaspadaan berlebihan, perubahan suasana hati yang kuat.
Terang Weiss lebih lanjut, mendapatkan kepercayaan kembali setelah pengkhianatan terjadi setelah melalui tidakan jujur, komitmen, dan kejujuran dari waktu ke waktu. Tidak ada pengampunan terjadi dengan segera, setidaknya satu tahun setelah perbaikan hubungan. Bahkan saat membangun kembali kepercayaan, seseorang yang diselingkuhi tetap mengalami trauma emosional yang ditandai dengan perilaku berikut ini.
Seolah menjadi detektif
Kepercayaan dibangun tak mudah, terutama setelah runtuh karena perselingkuhan. Mungkin, seorang pasangan yang diselingkuhi seolah menjadi detektif, dengan memeriksa ponsel, riwayat browser, email, teks, aplikasi, kartu kredit, dan akses lainnya.
Mengalami perubahan suasana hati
Perubahan suasana hati akan berubah dengan cepat ketika seseorang terluka. Setelah diselingkuhi, seseorang mungkin sedih dan semenit kemudian dipenuhi amarah, tetapi tak lama mengekspresikan sayang, penuh kasih, bahkan seksual. Suasana hati ini seperti pendulum yang bergerak tak beraturan, bahkan tanpa peringatan.
Merasa malu dan kehilangan harga diri
Seorang pasangan yang diselingkuhi, mungkin telah menciptakan partnership sebaik mungkin. Artinya harga diri mereka akan terpukul ketika pasangannya selingkuh. Mereka mungkin juga merasa tidak menarik dan tidak dapat dicintai.
BACA JUGA:
Sulit percaya pada hal-hal di sekelilingnya
Dengan selingkuh, seseorang telah melanggar kepercayaan pasangannya dan hubungan. Jika ingin meraih kepercayaan kembali, membutuhkan waktu dan usaha. Untuk itu, perlu menerima bahwa kemungkinan pasangan yang diselingkuhi akan mempertanyakan setiap hal kecil yang dilakukan karena perlu memastikan semua bisa dipercaya.
Penghindaran atau mengajukan pertanyaan secara obsesif
Kedua perilaku yaitu penghindaran dan sebaliknya, mengajukan pertanyaan secara obsesif sama-sama mungkin dilakukan oleh pasangan setelah diselingkuhi. Pada dasarnya, mereka mungkin berusaha untuk tidak membicarakan pengkhianatan tetapi dalam suasana yang membingungkan.
Selain lima efek diselingkuhi di atas, menurut Weiss, terdapat gejala-gejala yang kadang tak mudah untuk ditoleransi. Tetapi itu semua merupakan dampak dari sebuah pengkhianatan. Artinya, terdapat pilihan paling biijak untuk tetap menjaga kejujuran dan kepercayaan dari pasangan bukan?