Waspada, Kasandra Putranto Ungkap Tanda Pasangan yang Mulai Selingkuh
Kasandra Putranto ungkap tanda-tanda pasangan mulai selinguh. (Instagram.com/a.kasandraputranto)

Bagikan:

JAKARTA - Pasang surut kehidupan cinta dalam rumah tangga adalah hal biasa. Saat pasangan mulai berpaling atau selingkuh, sebenarnya ada tanda-tanda yang bisa diamati. Menurut Psikolog dari Universitas Indonesia Kasandra Putranto ada beberapa perilaku tak biasa yang dapat menjadi tanda bahwa seseorang selingkuh dari pasangannya.

"Biasanya tanda-tanda pasangan selingkuh bisa ditemukan dari naluri, kata hati, dan juga pikiran saat menyadari ada yang salah dengan pasangan kita," kata Kasandra.

Sementara itu, tanda-tanda umum adanya perselingkuhan dalam hubungan di antaranya pasangan memberikan kasih sayang yang tak biasa dan berlebihan secara tiba-tiba. "Ini bisa terjadi misalnya saat si dia yang biasanya cuek dan tidak terlalu menunjukkan kasih sayang secara nyata, tiba-tiba jadi orang yang paling romantis di dunia," ujar Kasandra.

Setelah salah satu pasangan  berselingkuh, biasanya hubungan mulai tak harmonis. (Ilustrasi Antara)
Setelah salah satu pasangan berselingkuh, biasanya hubungan mulai tak harmonis. (Ilustrasi Antara)

Kemudian, pasangan menjelek-jelekkan seseorang secara tiba-tiba. Menurut Kasandra, perilaku tersebut merupakan cara untuk menutupi kesalahan dan mengurangi rasa curiga pasangannya.

"Pasangan yang selingkuh bisa tiba-tiba menjelekkan atau merendahkan orang lain karena orang tersebut adalah saksi mata atau yang mengetahui dia berselingkuh," tambah Kasandra seperti dilansir Antara.

Perilaku lainnya yang dapat menjadi tanda perselingkuhan, lanjut dia, di antaranya mengangkat telepon sembunyi-sembunyi, meningkat atau menurunnya hubungan seksual, dan pasangan menjadi tiba-tiba sibuk.

Kasandra Putranto. (Instagram.com/a.kasandraputranto)
Kasandra Putranto. (Instagram.com/a.kasandraputranto)

Menurut Kasandra, alasan seseorang melakukan perselingkuhan di antaranya adanya kecemasan menghadapi masa transisi seperti memiliki anak pertama, anak memasuki usia remaja, anak yang telah dewasa dan mulai meninggalkan rumah, dan memasuki masa pensiun.

Perselingkuhan juga dapat terjadi sebagai pelarian dari pernikahan yang tidak membahagiakan, tidak tercapainya harapan dalam pernikahan, perasaan kesepian, kebutuhan seks yang tidak terpenuhi dalam pernikahan, ketidakhadiran pasangan baik secara fisik maupun emosional, dan terbukanya kesempatan untuk melakukan perselingkuhan seperti mudah bertemu lawan jenis di tempat kerja. "Selain itu, perselingkuhan sudah sering terjadi dalam keluarga besar sehingga memudarnya nilai-nilai kesetiaan," tambah Kasandra.

Pada kesempatan yang sama, Kasandra juga mengingatkan bahwa jika seseorang sudah pernah selingkuh maka dia memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk kembali selingkuh dibandingkan yang belum pernah. "Artinya, orang yang pernah selingkuh di masa lalu akan memiliki kemungkinan untuk selingkuh lagi di masa depan," pungkas Kasandra Putranto.