Bagikan:

YOGYAKARTA – Kesal tiba-tiba datang membuat seseorang merasa kacau. Kadang ingin menangis dan sedih tetapi tak didorong suatu hal yang jelas. Menurut pakar, kesal tanpa sebab bukan hal yang perlu dikhawatirkan karena mungkin merasa sangat sensitif hari ini. Namun dalam beberapa kasus, rasa kesal bisa dipicu oleh hal-hal yang tak kita sadari. Berikut kondisi yang mungkin memicu suasana hati tak karuan.

1. Perubahan kadar hormon

Perubahan hormon reproduksi menyebabkan perubahan suasana hati, termasuk merasa sedih atau kesal. Dalam kasus ini, Anda mungkin tak mengetahui kalau penyebabnya mungkin perubahan hormon. Berkaitan dengan perubahan hormon reproduksi, melansir PsychCentral, Senin, 10 April, seseorang bisa mengalami tiga kondisi berikut ini yang mungkin membuat perasaan kesal:

  • Gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD), dialami seminggu atau lebih sebelum menstruasi dimulai yang ditandai dengan perubahan suasana hati diikuti dengan nyeri di beberapa bagian tubuh, seperti payudara, perut kembung, dan punggung bawah.
  • Tingkat hormon berfluktuasi selama dan setelah melahirkan, ini dapat menyebabkan depresi pascapersalinan.
  • Perimenopause adalah masa transisi sebelum menopause yang mana mengalami banyak perubahan hormonal sehingga memengaruhi suasana hati.
merasa kesal tanpa sebab dipicu kondisi tertentu
Ilustrasi merasa kesal tanpa sebab dipicu kondisi tertentu (Freepik/jcomp)

2. Mengalami situasi stres

Terkadang rasa sedih hadir ketika kita mengalami masalah hidup. Disamping itu, stres yang tinggi menyebabkan disregulasi emosional dan perubahan suasana hati. Rasa sedih dan kesal yang dialami, tanpa sadar bisa dipicu stres. Situasi stres yang mungkin mengganggu, misalnya pindah rumah, stres kerja, masalah di tempat kerja, konflik hubungan, putus dengan pasangan atau kehilangan teman, orang yang dicintai sakit, dan lainnya.

Kalau mengalami situasi stress, seseorang perlu menyesuaikan diri sehingga perasaan kesal dan sedih kemungkinan besar akan hilang. Tetapi bila mengalami kesulitan menyesuaikan diri, bisa meminta bantuan orang terdekat atau profesional.

3. Trauma

Trauma adalah respons emosional atau fisik terhadap peristiwa yang mengancam dan efek buruknya bertahan lama pada kesejahteraan fisik dan mental. Trauma dapat memengaruhi otak dan sistem saraf, dan banyak orang mengalami disregulasi emosional lama setelah situasi traumatis berakhir.

Disregulasi emosional dapat dikenali ketika mengalami perubahan suasana hati yang cepat, merasa sedih atau menangis tanpa alasan yang jelas, menjadi mudah kewalahan, dan merasa sangat sulit untuk menenangkan diri.

4. Depresi

Depresi secara klinis ditandai dengan suasana hati yang rendah dan kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya disukai yang berlangsung lama minimal 2 minggu. Depresi merupakan kondisi kesehatan mental yang dialami 8,4 persen orang dewasa di Amerika Serikat. Gejalanya termasuk diantaranya mengalami masalah tidur, sulit berkonsentrasi, perasaan tidak berharga, putus asa, kelelahan atau kekurangan energi, lekas marah karena alasan tak jelas, perubahan nafsu makan, hingga paling parah terpikir untuk bunuh diri.

Orang yang mengalami depresi dengan gangguan persisten dan berlangsung selama 2 tahun atau lebih, mungkin tidak ingat saat mereka tidak merasa sedih. Untuk itu, kalau mengalami gejala kondisi terakhir yang menyebabkan kesal tanpa alasan ini, penting untuk konsultasi kesehatan mental secara klinis.