JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar nonton film Srimulat: Hil yang Mustahal didampingi sutradara Fajar Nugros. Menurutnya, persoalan politik tidak boleh dipisahkan dari bidang sosial, budaya, ekonomi, seni, dan hiburan.
"Ini rombongan DPR dan DPP (yang menonton bersama). Jadi, politik itu tidak boleh dipisahkan dengan sosial budaya, ekonomi, seni, dan hiburan. Jangan omong politik terus, perlu ketawa dan hiburan. Mblenger mbek awakmu politik tok (bosan kalau politik terus)," ucap Muhaimin dalam rilis, Rabu, 1 Juni.
Menurutnya, film Srimulat: Hil yang Mustahal merupakan suatu karya yang luar biasa sekaligus sebagai film yang mengangkat kembali memori mengenai Indonesia pada beberapa tahun silam menjadi lebih kontemporer.
"Kami menonton bareng film 'Srimulat' yang luar biasa, yang menjadi film memori Indonesia bertahun-tahun, diangkat kembali menjadi lebih kontemporer," kata Muhaimin.
Dia berharap apresiasi pada film mampu menjadi inspirasi bagi para insan film Indonesia agar senantiasa berkarya.
"Memang (film 'Srimulat: Hil yang Mustahal') ini menjadi inspirasi semua kalangan agar film nasional kita terus menggali potensi-potensi di Tanah Air sekaligus (menunjukkan bahwa) pasarnya masih luar biasa," katanya.
BACA JUGA:
Muhaimin menilai Fajar mampu melahirkan karya apik khas Srimulat. Selain itu, menurutnya, Fajar juga sukses menjaga konsistensi kelucuan dari awal sampai akhir durasi film.
“Selamat kepada Mas Fajar, membuat film yang kelihatan sekali ini sukses. Tentu, jangan lupa nonton. Filmnya asik dan dijamin bikin tertawa. Dengan film ini saja, orang sudah mulai mencari-cari, kapan ini Srimulat tampil lagi? Nah, pada bertanya-tanya tampil lagi. Pak Tarzan dan Tessy ini akan eksis lagi," kata Muhaimin.