Cinta Adipati Dolken dan Della Dartyan Terpendam di Film Kambodja
Adipati Dolken dan Della Datryan (Puput Puji/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Adipati Dolken dan Della Dartyan kembali dipasangkan dalam film Kambodja. Film ini bakan tayang di KlikFilm secara ekslusif mulai 13 Mei. Kali ini mereka menjadi pasangan yang saling mencintai tapi tidak bisa bersama.

Selain Adipati Dolken dan Della Dartyan, film ini juga dibintangi Revaldo dan Carmela van der Kruk. "Di sini gue sebagai bayu, penulis di kantor berita. Dia bukan tipikal yang terbuka sama orang, tapi di tulisannya. Puitis, perasaannya dalam, dan introvet," ujarnya saat ditemui di kantor Falcon Pictures, Duren Tiga, Rabu, 12 Mei.

"Ini karakter ini beda banget, aku kan suka berapi-api. Sementara karakter di sini kan nahan terus, gue nggak boleh berapi-api. Gue nggak suka nulis, nggak suka baca buku, ini sangat bertolak belakang sama gue," lanjutnya.

Bayu menjadi pendiam, menurut Adipati, mengikuti arus politik saat itu. "Di zaman itu salah ngomong sedikit, salah nengok sedikit bisa jadi masalah. Beda banget sama sekarang, gue menikmati di era masa lalu, setiap era punya pergumulannya sendiri. Cara kita bermain beda di setiap eranya," katanya.

Sementara Della menjadi Danti, seorang penjaga perpustakaan yang tinggal satu kos dengan Bayu. Mereka merasa punya ketertarikan satu sama lain, tapi harus ditahan karena Danti sudah memiliki suami.

"Bayu dan Danti ini sama-sama introvet, nggak banyak bicara. Danti mendem ke dalam, karena nggak tahu cara ngomong. Sama Bayu kaya melihat diri sendiri, karena suka sastra," paparnya.

Della mengaku sangat terbantu dengan Adipati ketika harus syuting di setting era 50-an karena Adipati sudah beberapa kali syuting dengan era masa lalu.

"Tantangannya main era 50-an. Ini pertama kali buat aku. Untungnya pernah di teater dengan setting itu. Alhamdulillah bisa jadi keuntungan. Aku dimudahkan dengan main sama Dodot, waktu syuting Kambodja. Set, make up, kostum bikin kita makin berasa di era itu. Begitu masuk set rasanya berubah di era itu. Apalagi Bang Rako suka juga muterin lagu di era itu jadi bikin mudah masuk ke cerita itu," jelasnya.

Sinopsis Kambodja

Cerita Kambodja berlatar belakang kota Jakarta di tahun 1955. Indonesia baru merdeka belum genap 10 tahun. Danti dan suaminya, Sena mendatangi sebuah rumah kos milik Cik Mei. Danti bekerja di perpustakaan sedangkan Sena aktif di sebuah partai. Rumah kosan itu hanya punya tiga kamar.

Kamar pertama dihuni Bayu, seorang penulis lepas kolom opini dan cerita pendek di surat kabar. Sedangkan istrinya, Lastri adalah seorang biduan. Kamar kedua nantinya akan dipakai Danti dan Sena. Sedangkan kamar ketiga, lebih sering kosong, padahal disewa seseorang bernama Erwan.

Kehidupan kosan berasa sunyi, saat Sena pergi ke luar kota untuk urusan partai. Sedangkan Lastri juga keliling kota untuk bernyanyi di acara kampanye suatu partai. Maklum saat itu bulan-bulan menuju pemilu tahun 1955.

Danti dan Bayu nyaris tidak pernah bercakap. Setiap kali berpapasan di selasar atau ruang makan, keduanya hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala. Seakan itu batasan mereka berdua. Suatu malam, Bayu yang kegerahan membawa mesin tiknya ke ruang tamu. Ternyata di situ duduk Danti tengah mengipas-ngipas kegerahan.

Bayu minta maaf dan mau beranjak ke tempat lain. Tapi Danti mencegah, karena udara memang amat panas. Ruang tamu adalah ruangan yang sirkulasinya paling baik, udara mengalir deras. Bayu tersenyum kaku dan mulai mengetik. Ia tak sadar, saat diam-diam Danti beringsut pergi.

Bayu menyetorkan tulisannya pada Redaktur surat kabar. Redaktur menganggap tulisan Bayu terlalu dangkal. Tulisannya ditolak. Bayu yang kesal, memutuskan pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi. Ia tak menduga bertemu Danti di situ. Bayu membaca dan mencatat, hingga lupa waktu. Karena berpapasan di depan perpustakaan saat tutup, Bayu dan Danti mau tak mau berjalan bersama untuk pulang ke kosan. Saat menunggu bis umum, mereka berteduh di bawah pohon Kambodja. Mereka bercakap-cakap untuk pertama kalinya.

Hidup berjalan terasa membosankan. Danti menunggu-nunggu Sena pulang. Bayu pun selalu ditinggal Lastri. Tanpa sadar Bayu dan Danti memiliki ikatan, karena kesamaan. Sama-sama merasa sepi. Sama-sama diabaikan.

Suatu hari, Danti memeriksa dompet Sena dan mendapatkan tiket perjalanan dari Surabaya. Di kamar sebelah, tanpa sengaja Bayu mendapatkan tiket perjalanan Lastri dari Surabaya. Danti mengajak bicara Bayu. Percakapan itu menguak kisah tentang perselingkuhan Sena dan Lastri. Danti dan Bayu amat terpukul dengan kenyataan itu. Padahal baik Danti dan Bayu punya banyak kesempatan untuk melakukan itu. Tapi mereka tidak pernah mengambil kesempatan itu.