Bagikan:

JAKARTA - Pasukan grindcore yang berbasis di kota Malang, Extreme Decay meluncurkan album anyar bertajuk Downfall Of A God Complex pada hari ini, Jumat, 29 April. Sebanyak 22 lagu yang bersemayam di dalamnya, dikemas dalam balutan musik agresif dan brutal yang dipacu non-stop dalam bingkai akhir dunia.

Downfall Of A God Complex dirilis dalam tiga versi. Format CD via Selfmadegod Records, label rekaman asal Polandia yang juga menaungi rilisan band grindcore klasik macam Antigama, Nasum, Unholy Grave, hingga Agathocles. Format kaset via Grieve Records, label rekaman berbasis di Jakarta yang juga menjadi rumah bagi Kelelawar Malam, Masakre, sampai Marax.

Sementara untuk format piringan hitam via kerja sama antara sepuluh label rekaman underground yang tersebar di Eropa dan Amerika Selatan. Sebagai promosi, dua single pertama album ini; Year of The Grind dan Installing Apocalypse, 99% Complete telah dirilis dalam format video musik melalui kanal YouTube milik Selfmadegod Records beberapa waktu lalu.

Menurut keterangan resminya, seluruh musik dan lirik pada album Downfall Of A God Complex ditulis para personel Extreme Decay di mana materi musiknya direkam di Natural Studio (Surabaya) selama tiga hari penuh pada 15-17 Oktober 2021 bersama Irwan selaku operator. Adapun proses mixing dan mastering dkerjakan oleh Yobbi Ananta di Grim Studio (Jakarta).

Tajuk Downfall Of A God Complex yang dipilih Extreme Decay menggambarkan keruntuhan bagi orang-orang yang suka bertindak selayaknya tuhan. Tentang kalangan yang selalu merasa paling benar dan tak mau dibantah. Kolot dan bebal.

"Semua lirik di album ini sangat lugas mengkritisi perilaku tersebut sekaligus mendesain suasana distopia dan akhir dunia. Tema utama tersebut bisa dikaitkan dengan isu kehancuran sosial, politik, reliji, ekonomi, budaya populer, hingga ekologi yang terjadi di belahan dunia," ujar pihak band dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Jumat.

Setelah lebih dari dua dekade, Extreme Decay yang saat ini digawangi Ravi (gitar/vokal), Ruli (gitar/vokal), Nizar (bass/vokal), dan Eko (drum) tidak menunjukkan tanda-tanda melunak. Mereka melanjutkan terornya melalui Downfall Of A God Complex.