5 Tahapan Hidup yang Bikin Hubungan dengan Saudara Kandung Jadi Renggang
Ilustrasi penyebab hubungan dengan saudara kandung renggang (Freepik/Gpointstudio)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Hubungan keluarga terjalin hangat ketika tinggal di bawah satu atap. Ini berkaitan dengan bagaimana saudara kandung berinteraksi, terutama jika tinggal berbeda rumah bahkan kota. Bahkan, kerenggangan sering terjadi ketika kehidupan berubah sehingga harus mendefinisikan kembali perannya dalam keluarga.

Berikut kondisi atau tahapan kehidupan yang besar pengaruhnya pada kedekatan serta kerenggangan hubungan saudara kandung.

1. Masa membangun identitas saat remaja

Seorang saudara beranjak remaja, mereka lebih individual untuk menciptakan idetitasnya sendiri. Mereka memilih jalan, seperti meninggalkan rumah, meneruskan kuliah, atau bekerja. Tak jarang pula seorang saudara memilih untuk menantang otoritas orang tua dan perlahan meninggalkan masa lalunya.

2. Mendapatkan keluarga baru setelah menikah

Pernikahan merupakan tahapan yang dialami dan mengubah hampir seluruh peran dalam keluarga. Apalagi ketika satu kondisi yang mengharuskan bergabung dengan mertua dalam satu atap. Sebagai menantu baru mungkin memiliki nilai dan keyakinan yang berbeda dari keluarga asli.

Tetapi pada satu kemungkinan yang tak jarang dialami, seseorang tak lagi punya banyak waktu untuk memperhatikan keluarganya karena membangun keluarga barunya.

penyebab hubungan dengan saudara kandung renggang
Ilustrasi penyebab hubungan dengan saudara kandung renggang (Freepik/Gpointstudio)

3. Saudara kandung fokus pada keluarga barunya

Menikah kemudian punya anak, beberapa anggota keluarga mungkin merasa ditinggalkan karena dua tahap ini dialami. Seringkali persaingan berlanjut hingga dewasa dan alih-alih untuk saling merangkul justru saling merenggang.

4. Perpisahan dan masalah perkawinan

Ketika saudara kandung berpisah atau mengalami masalah dalam perkawinannya, mungkin membutuhkan dukungan baik emosional maupun finansial. Tetapi ini tak mudah bagi saudaranya, karena cukup membebani. Kadang malah menciptakan ketidaksepakatan tentang bagaimana menangani situasi. Situasi tersebut tentu membuat tak nyaman dalam hubungan saudara kandung.

5. Penyakit orang tua, kematian, atau warisan

Saudara kandung mungkin berkompetisi untuk kekuasaan, cinta, dan kesetiaan keluarga. Konflik yang sulit muncul mengenai siapa yang membuat pengaturan tentang perawatan atau menjaga kesehatan orang tua yang sudah lanjut. Bahkan siapa yang akan mewarisi harta keluarga yang berharga, bisa memicu konflik. Persoalan ini bisa membuat hubungan saudara jadi renggang.

Mengutip ulasan penulis Brother, Sister, Strangers: Sibling Estrangement and the Road to Reconciliation, Fern Schumer Chapman dilansir Psychology Today, masih banyak faktor yang memengaruhi hubungan saudara. Termasuk trauma keluarga, kecemburuan saudara, anak favorit orang tua, hingga perbedaan pandangan politik pun bisa memengaruhi hubungan. Saran Chapman, perhatikan faktor risiko untuk menghindari pemutusan hubungan. Ketika mengalami saat-saat paling rentan, bersikap bijak perlu dilakukan.