Bagikan:

JAKARTA - Film Gara Gara Warisan siap tayang di bioskop saat libur Lebaran 2022. Gara Gara Warisan bercerita tentang tiga saudara yang tidak pernah akur terpaksa bersaing memperebutkan warisan berupa sebuah guest house milik Dahlan (Yayu Unru), ayah mereka.

Dalam keluarga tersebut, ada Adam (Oka Antara) yang merupakan anak sulung yang menyalahkan sikap keras ayahnya untuk kegagalan-kegagalan hidupnya. Anak kedua yakni Laras (Indah Permatasari) adalah anak yang berjiwa independen dan idealis.

Sementara itu, anak ketiga yakni Dicky (Ge Pamungkas) merupakan anak bungsu kesayangan ayahnya yang dimanja sejak kecil dan tumbuh sebagai pemuda yang bengal. Film hiburan keluarga ini akan hadir di bioskop pada 30 April 2022 mendatang.

Jelang perilisan film Gara Gara Warisan, Ernest Prakasa menjelaskan alasannya mempercayakan Muhadkly Acho sebagai sutradara untuk film tersebut.

"Karena satu dan lain hal, saya tidak punya kesempatan untuk mengerjakannya. Kebetulan ketika ngobrol sama Acho, dia punya kisah yang cukup personal dan sangat relate sama premis ini. Akhirnya dia yang mengembangkan," jelas Ernest saat dijumpai di Jakarta Selatan, Selasa, 19 April.

"Saya percaya karena dia sudah duduk di samping saya di dua film sebagai konsultan komedi. Masukan-masukannya saya percaya. Perspektif dan sense dalam mengomentari keputusan-keputusan saya, bisa membuat saya membaca kalau dia sudah di jalur yang benar dan sudah siap," sambungnya.

Di sisi lain, Acho memaparkan bahwa selain menghibur, film ini membawa pesan yang sangat penting untuk keluarga. Sehingga, dirinya pun tertarik untuk menjadi sutradara dari film "Gara Gara Warisan".

"Film Gara Gara Warisan adalah film keluarga yang menghibur. Bicara warisan itu bisa menyangkut pandangan orang tua, anak, menantu, dan mertua. Premis ini saya yakin solid dan bisa dijadikan hiburan Lebaran," ungkap Acho.

"Film ini juga akan terasa hangat karena membawa pesan yang buat saya sangat penting tentang kepercayaan dalam sebuah keluarga ketika dihadapkan pada sebuah ujian besar, dalam hal ini warisan. Karena ini harus selalu jadi pertanyaan dalam diri kita, jika tiba saatnya warisan dibagi, sejauh mana keluargamu bertahan untuk tetap saling mencintai?" tambahnya.