Bagikan:

JAKARTA - Aktor Oka Antara akhirnya menjajal genre komedi lewat film Gara-Gara Warisan. Oka mengatakan dirinya juga belum pernah mendapat tawaran untuk membintangi film komedi, baru kali ini ia memperoleh penawaran tersebut dan langsung memutuskan untuk bergabung bersama tim produksi.

"Pengalamannya pertama kali gue merasa bodoh, gue banyak nggak mengertinya. Karena di sini kan teman-teman gue sudah pada lucu semua, ada Arie, terus ada Ernest, dan yang berperan sebagai istri gue ada Hesti," kata Oka saat konferensi pers di Jakarta, Kamis, 24 Maret.

Dalam film yang disutradarai dan ditulis oleh Muhadkly Acho itu, Oka berperan sebagai Adam, anak sulung yang menyalahkan sikap keras ayahnya, Dahlan (Yayu Unru), untuk kegagalan-kegagalan hidupnya.

Gara-Gara Warisan bercerita tentang tiga bersaudara yang tidak pernah akur dan terpaksa bersaing memperebutkan warisan berupa sebuah guest house milik sang ayah.

Bagi Oka, pengalaman debut akting di genre komedi ini memberinya banyak pengetahuan baru mengenai seni peran. Akting dalam genre drama, kata Oka, biasanya harus benar-benar berpatokan pada skenario. Sementara dalam genre komedi kali ini, ia mendapat kebebasan improvisasi.

Mengingat keluwesan improvisasi yang disediakan dalam genre komedi, Oka tak membutuhkan persiapan khusus untuk berakting. Selama syuting, ia mendapat pelajaran improvisasi melalui aktor-aktor lainnya.

"Kekuatan komedian, kalau dia sudah ngeluarin suatu lelucon, dia nggak bakal diulang lagi. Dia pasti akan memakai (lelucon) yang berbeda, bahkan sampai take lima pun akan berbeda. Jadi saya bingung, wah, kalau misalnya saya persiapin diri sedemikian rupa nanti malah aneh. Ya sudahlah, go with the flow melihat teman-teman ngasih energinya gimana," cerita Oka dikutip dari ANTARA.

Menurut Oka, film ini menyimpan sisi menarik dengan menghadirkan sub-plot komedi yang dibawakan para aktor pendukung yang memerankan karyawan guest house. Hal ini juga menjadi pengalaman pertama bagi Oka sebab sebelumnya ia hanya bermain di film dengan plot yang langsung tertuju pada karakter utama.

Tak hanya soal komedi, Gara-Gara Warisan turut menghadirkan sisi drama keluarga. Menurut Oka, cerita dalam film ini juga memiliki kedekatan dengan kehidupannya di dalam keluarga, terlebih dirinya juga memiliki dua saudara seperti dalam film.

"Bapak saya memang sudah tua juga, kelahiran tahun '47. Jadi pembicaraan itu (warisan) sudah pernah saya lalui di beberapa tahun yang lalu jadi ketika pas baca skenario dari sini kayak, 'Oh, waw, ini sibling rivalry yang bisa relate banget, sih,'" kata Oka.

Ia mengaku merasa bangga karena bisa bekerja sama dengan Ernest Prakarsa yang sudah dikenal mencetak film-film komedi box office Indonesia. Dalam Gara-Gara Komedi, Ernest bertugas sebagai produser bersama Chand Parwez Servia.

"Dengan adanya gue ikut film komedi ini, gue merasa kayak Ernest mungkin bisa melihat ada sisi lain dari gue yang bisa diolah dan ditampilkan secara berbeda dari sebelum-sebelumnya," tutur Oka.

Selain itu, Oka mengatakan dirinya juga ingin menaruh kepercayaan penuh kepada orang yang benar-benar paham menggarap genre ini sebab dirinya belum pernah menjajal film komedi, termasuk kepada Ernest. Ia berharap "Gara-Gara Warisan" mendapat sambutan yang baik dari penonton Indonesia saat resmi ditayangkan.

"Berharap, sih, bisa diterima oleh khalayak luas karena terakhir kali gue ingat itu, di sini (film ini) gue syuting sampai ketawa-ketawa banget, sih," tuturnya.