Bagikan:

JAKARTA - Kita sering membaca pengalaman perjalanan orang bule menjelajah berbagai negara. Dan itu dilakukan bukan dalam waktu yang sebentar. Belum lagi orang bule nampak lebih santai dalam melakukan perjalanan.

Mungkin kita sering bertanya-tanya, bagaimana bisa mereka berlibur dalam waktu yang lama. Lalu bagaimana mereka menyimpan uang agar tetap bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya?

Ternyata ada konsep cuti yang berbeda dari pekerja di Indonesia. Di negara kita, seorang karyawan biasanya bekerja lima sampai enam hari dalam sepekan. Hal ini dilakukan atas dasar kontrak kerja perusahaan.

Menyoal jadwal cuti, biasanya pekerja di Indonesia hanya mendapat lima hari dalam waktu singkat. Semuanya kembali sesuai dengan peraturan perusahaan masing-masing.

 

Namun hal berbeda justru diterapkan oleh perusahaan di luar negeri. Meskipun mereka memiliki waktu bekerja yang sama dengan kita (lima sampai enam hari) tetapi mereka memiliki jatah cuti yang sesuai dengan periodenya.

Misalnya, seorang pekerja yang ingin mengambil cuti bisa mengambil waktu cuti selama satu bulan atau berminggu-minggu. Jarang sekali ada pekerja luar negeri yang ingin mengambil cuti untuk satu sampai dua hari.

Pekerja di luar negeri diperbolehkan mengambil jatah cuti itu secara langsung. Aturan ini jelas berbeda dengan kita yang biasanya hanya diperbolehkan mengambil tiga hari dalam rentan waktu satu bulan.

Lalu bagaimana dengan uang yang diperlukan selama berlibur? Tenang saja karena mereka juga menabung sama seperti kita. Yang membedakan adalah kebanyakan orang bule itu senang menabung dalam waktu yang lama agar bisa dihabiskan untuk berlibur ke banyak tempat.

Mereka pun merupakan tipe yang suka bekerja keras. Banyak orang yang ketika lulus sekolah memilih mengisi waktu liburan dengan menjadi pekerja paruh waktu sampai mereka masuk semester baru. Nah, gaji yang didapatkan kemudian disimpan untuk perjalanan.

Terus bagaimana kalau orang Indonesia ingin melakukan perjalanan dalam waktu yang lama seperti orang bule? Tidak ada caranya kecuali kalian adalah pemimpin perusahaan atau memiliki jabatan besar di kantor.

Selain itu, memicu pada aturan perusahaan di Indonesia, rasanya sulit jika seorang karyawan ingin melakukan perjalanan dalam waktu yang lama.