JAKARTA - Ustaz Khalid Basalamah meluruskan pernyataannya setelah menyebut wayang harus dihilangkan karena tidak sesuai dengan ajaran Islam.
"Saya sama sekali tidak berpikir atau pun punya niat untuk menghapuskan ini dari sejarah nenek moyang Indonesia atau misalnya menyuruh seluruh dalang-dalang bertobatlah kepada Allah ya, atau misalnya semua wayang harus dimusnahkan. Anda mau melakukannya, itu hak Anda. Kami sedang ditanya, mohon maaf, lingkup taklim kami," kata Ustaz Khalid.
Terlepas dari itu, dia tetap meminta maaf jika pernyataannya menyinggung pihak lain terkhusus mereka yang menggemari wayang.
“Saya Khalid Basalamah mengucapkan permohonan yang sebesar-besarnya dari hati nurani kami kepada seluruh pihak tidak terkecuali kepada semua yang terganggung tersinggung dengan jawaban kami tersebut,” kata Ustaz.
Pernyataan ini mendapat respons campur aduk dari masyarakat dan praktisi budaya. Sujiwo Tejo yang banyak diminta keterangan pun angkat suara lewat media sosial.
BACA JUGA:
Menurutnya, orang-orang menanggapi sesama yang level keagamaannya setara. Ia juga memberi pesan agar semua orang bisa menghapus bayangan sendiri sebelum menghapus wayang.
"Sebab beragama juga ada semester-semesternya. Orang-orang yang beragamanya semester-semester doktoral, sebaiknya tak menanggapi orang-orang yang beragamanya semester TPB (tingkat pertama bersama)," kata Sujiwo Tejo.
Berbeda dengan Sujiwo Tejo, Gus Miftah punya cara berbeda untuk merespons ceramah Ustaz Khalid Basalamah.
Melalui Instagram-nya, Gus Miftah mengajak masyarakat untuk menonton wayang. Ia juga menyertakan video wayang yang sedang dimainkan almarhum Ki Seno Nugroho di mana ia berpesan bahwa semua agama mengajarkan kebaikan dan bersyukur.
“Katanya ada yang menganggap wayang haram dan minta wayang dimusnahkan, nanggap wayang yuk,” kata Gus Miftah.