Bagikan:

JAKARTA - Film Akad mengangkat keindahan dan keunikan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) The Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sejumlah atraksi alam yang indah juga dimiliki oleh The Mandalika seperti pantai dan perbukitan hijau, diantaranya pantai Kuta, Seger, Tanjung Aan, Serenting dan Gerupuk serta Bukit Merese dan Bukit Seger menjadi latar belakang film ini.

Reka Wijaya yang menyutradarai dan menulis cerita film menggabungkan seluruh spot wisata tersebut dengan cerita film. “Film ini adalah kisah dari penerjemahan lirik lagu berjudul Akad yang diciptakan oleh Mas Is, saya memanggilnya. Dengan menggunakan garis cerita yang sederhana dan mudah dipahami, saya ingin menggambarkan bait-bait lagu Akad ke dalam perasaan-perasaan tertentu, seperti: harapan, kerinduan, pengorbanan, kasih sayang, ketakutan, penolakan, prasangka,marah, benci, dan jatuh cinta. Pada prinsipnya, Film Akad ini adalah film tentang bagaimana manusia bertemu dan menjalani hidup dengan pasangan yang dicintainya,” ujarnya saat gala premiere di Epicentrum, Rabu, 2 Februari.

Film yang dibintangi oleh Kevin Julio, Indah Permatasari, dan Mathias Muchus ini dikemas sangat sederhana namun berkesan. film Akad berkisah tentang Pak Abdi (Mathias Muchus), seorang supir taxi online, menginginkan anaknya Indira (Indah Permatasari) untuk bisa segera bertemu jodohnya dan menikah.

Indira adalah wanita mandiri yang merasa tidak perlu menikah dalam hidupnya. Indira merasa belum penting membangun rumah tangga sendiri karena dia tidak mau merasakan kesedihan seperti yang diarasakan ketika ibunya meninggal meninggalkan ayahnya.

Dion (Kevin Julio) adalah seorang konsultan ahli konservasi alam yang bekerja di Lombok. Semasa kecil dia tinggal di Jakarta, kemudian dia dan keluarganya pindah ke Lombok untuk mengurus tanah dan kebun milik mendiang ayahnya. Dion sedang mengerjakan proyek konservasi alam Mandalika, dan dia harus kembali ke Jakarta untuk mengerjakan beberapa pekerjaan administrasinya. Indira dan Dion akan bertemu dalam suasana yang tidak tepat tapi semesta menentukan berbeda.

Film Akad terinspirasi dari lagu ciptaan Mohammad Istiqamah Djamad (Mas Is) siap tayang regular di bioskop tanah air mulai 3 Februari 2022. Film ini juga menjadi satu dari 22 film yang mendapatkan dukungan Pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Bidang Perfilman dari Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mendukung pembuatan film Akad sebagai salah satu upaya kreatif kami dalam mempromosikan DPSP The Mandalika. "Kami melihat promosi wisata menggunakan konsep Film Induced Tourism ini memiliki pengaruh yang kuat serta terbukti mampu meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung. Contohnya, Cappadocia, Turki yang belakangan ini viral usai menjadi latar sebuah film. Kami berharap film Akad dapat menangkap keindahan alam Mandalika dan menimbulkan impresi yang kuat bagi penonton,sehingga mereka tertarik untuk datang ke kawasan kami,” ujarnya.

Kawasan The Mandalika yang menjadi latar dari film Akad ini merupakan sebuah destinasi pariwisata seluas 1.175 ha yang dikembangkan dengan tema Sports & Entertainment Destination. Salah satu atraksi unggulan di The Mandalika adalah Pertamina Mandalika Circuit, sebuah sirkuit berkelas internasional yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan MotoGP Grand Prix of Indonesia 2022 pada Maret mendatang, setelah sukses menjamu event balap motor internasional lainnya yaitu WSBK dan IATC 2021 pada November lalu.