JAKARTA - Jon Zazula, pendiri label rekaman pertama Metallica dikabarkan meninggal dunia pada Selasa, 1 Februari. Mengutip Variety, kabar kepergian Jon Zazula dikonfirmasi oleh label Megaforce meskipun tidak dijelaskan alasan meninggalnya sang produser. Ia meninggal di Florida di mana keluarga dan teman-temannya berkumpul bersama.
Anak Zazula, Rikki membuat pernyataan bahwa sang ayah adalah seseorang yang memiliki dampak pada musik yang dia bawa ke dunia. Rikki juga menyebut kepergian sang ibu, Marsha yang meninggal pada Januari lalu. Keduanya membentuk Megaforce bersama.
Jon Zazula adalah sosok di balik merintisnya karier Metallica. Saat itu, ia mendengar demo No Life ‘Til Leather dan berujung pada pembuatan label sendiri. Kill ‘Em All menjadi album pertama keluaran Megaforce di tahun 1982.
BACA JUGA:
Kepergian Jon Zazula juga diketahui para anggota Metallica. Lewat akun Twitter-nya, mereka menulis, “Musik heavy kehilangan salah satu pemenang hari ini ketika Jonny Z meninggalkan dunia terlalu cepat.”
“Pada tahun 1982, ketika tidak ada yang mau memberi kesempatan empat anak dari California memainkan band metal, Jonny dan Marsha sebaliknya dan semuanya adalah sejarah,” kata mereka.
Heavy music lost one of its great champions today when Jonny Z left this world far too soon. In 1982, when no one wanted to take a chance on four kids from California playing a crazy brand of metal, Jonny and Marsha did, and the rest, as they say, is history.
(1/5) pic.twitter.com/W0IdaIf4Zt
— Metallica (@Metallica) February 2, 2022
Metallica menyatakan kalau bukan karena Jon Zazula maka tidak ada band Metallica sampai saat ini.
Selain Metallica, Jon Zazula juga menjadi orang yang mengorbitkan Anthrax. Testament, dan Ministry. Jon Zazula meninggal di usia 69 tahun.