Bagikan:

JAKARTA - Dorce Gamalama terlahir dengan nama Dedi Yuliardi Ashadi. Dia sering pentas dengan nama Dorce dan lebih sering memposisikan dirinya sebagai seorang wanita.

Karena semakin merasa terperangkap dalam tubuh seorang laki-laki, Dedi kemudian memutuskan untuk operasi ganti kelamin. Dia lantas melakukan operasi ganti kelamin pada tahun 1983.

Dalam kanal YouTube Curhat Bang Denny, Dorce mengungkapkan keinginannya untuk dimakamkan secara perempuan. “Setelah operasi, saya menjadi perempuan dan punya kelamin perempuan.

Jadi kalau saya meninggal dunia, saya mau dimakamkan sebagai perempuan,” pinta Dorce dalam YouTube Denny Sumargo, yang diunggah 23 Januari.

Gus Miftah telah memberikan komentar bahwa keinginan itu secara hukum Islam tidak dibenarkan. Sebaiknya, Dorce dimakamkan sebagaimana takdir lahirnya sebagai laki-laki.

Selain Gus Miftah, Buya Yahya juga memberikan komentar dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV. “Seorang laki-laki yang lahir laki-laki, kemudian dirubah menjadi perempuan, hakikatnya dia tetap laki-laki. Cara merawat jenazahnya laki-laki, karena dia bukan perempuan sesungguhnya,” ucapnya dikutip Senin, 31 Januari.

Tak hanya itu, Buya Yahya juga mengungkapkan bahwa ada sejumlah orang yang memang memiliki ujian dalam identitas sejatinya. “Hanya dibuatkan alat seperti alat perempuan, tidak akan berubah menjadi perempuan (utuh) kecuali yang terbukti kelaki-lakiannya atau perempuannya,” kata Buya Yahya.

“Ada orang yang lahir tak jelas dia laki-laki atau perempuannya, karena alatnya gak jelas, tapi kadang berjalannya waktu itu tampak hormon ke-lakian nya, semuanya dilihatkan kepada ahli,” katanya lagi.

Secara tegas, Buya Yahya mengatakan jika pria yang berubah menjadi perempuan tetap dianggap sebagai pria.

“Dia tetap ahli iman, bukan keluar dari iman, kalau meninggal ya semoga Allah ampuni.Kalau yang hidup jangan tiru karena besar dosanya, tapi kalau sudah meninggal jangan di dosa-dosakan wong dia orang beriman kok,” tuturnya.

Meski begitu, Buya Yahya juga kecewa dengan caci maki yang diarahkan kepada Dorce Gamalama terkait wasiatnya itu. “Jika ada teman-teman yang sedang diuji oleh Allah, itu kami ingin menyambungkan dengan mereka untuk mengobrol secara khusus, bukan untuk dihinakan kemudian dilaknat enggak,” ujarnya, seperti dikutip dari

Setelah menjelaskan hukum Islam, Buya Yahya menegaskan Dorce Gamalama tetap layak dihormati. “Karena ada satu hal yang berbeda dalam dirinya yang perlu dibenahi, jadi jangan dibiasakan untuk mencaci maki atau mengolok-olok,” ujar Buya Yahya.