JAKARTA - Ada satu festival unik yang setiap tahunnya dirayakan oleh warga Negeri Sakura yaitu Hadaka Matsuri. Kata Hadaka bermakna telanjang sedangkan Matsuri memiliki arti perayaan atau festival. Jadi, Hadaka Matsuri adalah perayaan telanjang atau festival tanpa busana.
Hadaka Matsuri dirayakan dengan cara telanjang sambil menari-nari dan hanya dilakukan khusus kaum pria. Ekstrimnya lagi, festival tanpa busana ini dilakukan saat musim dingin. Para pria ini telanjang dan hanya menggunakan kain tipis untuk menutupi kemaluannya dengan kain yang disebut Fudanshi atau Mawashi.
Hadaka Matsuri ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Perayaannya setiap bulan Januari atau Februari ketika tibanya musim dingin.
Festival tanpa busana di Jepang ini dilakukan bukan tanpa alasan. Ini merupakan ritual yang dilakukan agama Shinto. Dalam kepercayaan mereka yang beragama Shinto, ritual tersebut merupakan doa bersama untuk memohon kemakmuran dan keselamatan.
BACA JUGA:
Perayaan ini sudah ada sejak zaman Nara, sekitar tahun 710 sampai 794 Masehi. Dahulu kala, seorang raja sangat memercayai bahwa untuk membersihkan dan menyucikan diri dari dosa mereka ialah dengan melakukan festival ini.
Perayaan ini dimulai dengan orang-orang membawa batang bambu menuju ke sebuah kuil yang telah ditunggu oleh penari Hadaka-otoko. Penari-penari tersebut merupakan orang terpilih yang langsung dipilih oleh pemuka Shinto. Yang biasanya menjadi pusat perhatian ialah ketika penari Hadaka ini diarak keluar untuk bergabung dengan kerumunan orang-orang yang bertelanjang. Perayaan yang terbesarnya pernah diselenggarakan di Kuil Saidaji yang ketika itu melibatkan sampai 9.000-an orang.