JAKARTA - Bintang Brooklyn Nets, Kyrie Irving kembali menentang vaksinasi COVID-19. Dia menyebutnya sebagai salah satu pelanggaran hak asasi manusia terbesar dalam sejarah.
Musim lalu, pemain berusia 30 tahun itu hanya bermain dalam 29 pertandingan. Dia tidak dapat memainkan pertandingan kandang di Barclays Center karena kebijakan vaksinasi negara bagian New York.
Kini, Irving kembali turun ke Twitter untuk mengkritik vaksin, meskipun dia sekarang diizinkan bermain untuk Nets karena New York telah melonggarkan pembatasan mereka.
VOIR éGALEMENT:
-
| OLAHRAGA
PABSI Tetap Ajukan Nama Eko Yuli Ikut Kualifikasi Olimpiade 2024: Tentunya Ada Persyaratan
20 September 2022, 20:11 -
| OLAHRAGA
Seperti Apa Tampilan Pertandingan All-Star di Liga Premier Jika Gagasan Boehly Dikabulkan?
20 September 2022, 23:32 -
| OLAHRAGA
61 Hari Jelang Piala Dunia: Duta Besar Qatar Menghadapi Banding Hak-Hak LGBT
20 September 2022, 23:07 -
| OLAHRAGA
Tak Ada yang Kalah dalam Duel Canelo Vs GGG, Secara Finansial Kedua Petinju Dapat Uang Banyak
20 September 2022, 22:38
"Jika saya bisa bekerja dan tidak divaksinasi, maka semua saudara dan saudari saya yang juga tidak divaksinasi harus dapat melakukan hal yang sama, tanpa didiskriminasi, difitnah, atau dipecat," tulis Irving di Twitter.
"Vaksin/pandemi yang dipaksakan ini adalah salah satu pelanggaran HAM terbesar dalam sejarah."
If I can work and be unvaccinated, then all of my brothers and sisters who are also unvaccinated should be able to do the same, without being discriminated against, vilified, or fired. ♾🤞🏾
This enforced Vaccine/Pandemic is one the biggest violations of HUMAN RIGHTS in history.
— A11Even (@KyrieIrving) September 20, 2022
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)
