Exclusif, Sandiaga Uno Stratégie Pour Lutter Contre Le Tourisme Et L’économie Créative Au Milieu De La Pandémie Corona
Pandemi corona sudah setahun lebih melanda negeri ini. Kehadirannya telah memporakporandakan nyaris semua sendi dan sektor kehidupan. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang kini dikomandoi oleh Sandiaga Uno juga ikut terdampak. Sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ia harus punya strategi dan siasat agar bisa bertahan dan menjadi pemenang di saat COVID-19 masih menjadi ancaman. Sektor pariwisata yang padat karya diharapkan bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seperti apa strategi dan kiatnya? Ia berbagi cerita kepada tim VOI.ID.
***
Sektor pariwisata selama 2020 mengalami penurunan yang drastis, bila dibandingkan dengan data pada periode yang sama tahun sebelumnya. Menurut data dari Kemenparekraf kunjungan wisatawan manca negara ke Indonesia tahun 2020 berjumlah 4.052.923. Padahal di tahun sebelumnya angkanya sebanyak 16.108.600 kunjungan. Artinya terdapat penurun sebesar 74,84% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Bukan perkara mudah untuk bisa kembali pada jumlah kunjungan di angka 16.108.600 seperti yang terjadi pada tahun 2019. Bahkah untuk meraih angka 4.052.923 pun saat ini masih berat. Namun Sandi tak mau menyerah. Ia bersama timnya di Kemenparekraf menyiapkan enam strategi pariwisata dan ekonomi kreatif di masa pandemi COVID-19. Strategi ini diharapkan bisa membantu mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Apa saja strateginya? Yaitu program stimulus hibah pariwisata, free covid corridor, pengembangan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), program digitalisasi bagi pelaku ekonomi kreatif, pengembangan desa wisata dan vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
Berjuang dan melaksanakan strategi di tengah banyaknya pembatasan karena pandemi COVID-19 bukan perkara mudah. Namun pria bernama lengkap Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA, MBA tak mau menyerah begitu saja. Selama menjabat ia lebih banyak berada di luar Jakarta. Seperti ingin menjemput bola dan lebih dekat dengan para pelaku industri pariwisata, Sandi menjadikan Bali sebagai markasnya kini. Kali lain ia sudah melakukan kunjungan kerja ke Danau Toba, Yogyakarta, Batam dan daerah tujuan wisata lainnya.
Untuk daerah tujuan wisata, ada lima yang menyandang status destinasi wisata super prioritas; Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT) dan Likupang (Sulawesi Utara). Menurut Sandi, lima destinasi ini yang akan dipersiapkan sebagai gerbong dalam mendorong pertumbuhan dan kebangkitaan ekonomi. “Saya mendorong semua insan di Kemenparekraf dan mitra kerja serta semua pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk ikut mendukung program ini dan menjadikan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai lokomotif kebangkitan dan pemulihan ekonomi,” tegasnya kepada Edy Suherli dan Iqbal Irsyad dari VOI.ID. Wawancara dilakukan secara virtual pada Jumat, 30 April saat Sandiaga Uno berada di Yogyakarta. Inilah petikan selengkapnya.
Sektor pariwisata diharapkan membantu kebangkitan ekonomi di tengah pandemi, seperti apa strategi Anda dan tim di Kemenparekraf?
Ancaman dan dampak pandemi COVID-19 ini begitu dahsyat dan amat menyulitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Menurut data yang saya pegang 34 juta orang lebih yang menggantungkan hidupnya dari sektor ini. Kami sedang berupaya keras menjadikan pariwisata dan ekonomi kreatif agar bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di masa pandemi ini.
Pandemi mendikte kita untuk menerapkan cara-cara baru dalam dunia pariwisata. Dan tren terkini dalam pariwisata yang berbasis nature (alam) dan culture (budaya) yang berkualitas dan berkelanjutan. Dari segi infrastruktur kami menyiapkan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Enviromental Sustainability) dari Kemenparekraf RI untuk pelaku industri pariwisata. Ini semua jaminan untuk kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan yang datang di destinasi wisata. Begitu juga untuk sumber daya manusianya. Ini semua kita bentuk dalam payung besar dengan nama Indonesia Care disingkat I Do Care. Langkah ini harus diikuti dengan langkah kolaborasi dan adaptasi.
Ada lima destinasi wisata super prioritas yang kita canangnya; Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT) dan Likupang (Sulawesi Utara). Lima destinasi ini yang akan dipersiapkan sebagai gerbong dalam mendorong pertumbuhan dan kebangkitaan ekonomi. Salah satu yang menjadi unggulan kita adalah desa wisata. Karena tren pariwisata ke depan di tengah pandemi ini adalah wisata alam dan budaya serta yang berbasis ekonomi kreatif. Kami yakin desa wisata yang tersebar lebih dari 1000 titik dan akan terus berkembang. Ini yang akan menjadi arah baru kebijakan pariwisata kita yang lebih customize personalize, localize dan smaller in size.
Saya mendorong semua insan di Kemenparekraf dan mitra kerja untuk ikut mendukung program ini dan menjadi lokomotif kebangkitan dan pemulihan ekonomi. Kita juga bikin Anugerah Desa Wisata 2021. Ini juga bertujuan memotivasi dan memberikan apresiasi kepada mereka yang sudah bekerja keras dan ini bisa menjadi contoh buat yang lain.
Desa wisata mana saja yang sudah layak menjadi percontohan?
Kami sedang menyiapkan 244 desa wisata di sekitar 5 Destinasi Super Prioritas yang sudah kami kemukakan tadi. Kami akan mendorong desa-desa ini agar menjadi desa wisata yang mandiri. Untuk sampai ke tahap itu tentu ada tahap-tahapan yang harus dilalui yaitu: desa wisata rintisan, desa wisata berkembang, desa wisata maju dan terakhir baru desa wisata mandiri. Kami sudah mengunjungi desa-desa wisata di daerah Magelang dan sekitarnya. Bahkan saya pun sempat menginap di Wisata Butuh, Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Saya merasakan langsung seperti apa kondisinya. Daerah ini dikenal juga dengan nama Nepal van Java. Desa wisata ini adalah potensi yang luar biasa. Jadi desa-desa seperti ini dan di lima Destinasi Super Prioritas lainnya akan diharapkan bisa menjadi tempat bagi para wisatawan beristirahat setelah mereka menikmati keindahan alam yang ada di daerah tersebut.
Dari Presiden Jokowi apakah ada pesan khusus untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini?
Presiden Jokowi memberikan beberapa pesan kepada kepada kami dan seluruh jajaran di Kemenparekraf untuk menyiapkan hard infrastructure dan juga soft infrastructure. Mulai dari jalan, pelabuhan, bandara, interkoneksi kelistrikan, jaringan (internet) sampai pada penyiapan SDM, calendar of event, produk ekonomi kreatif, dan sebagainya di bidang kepariwisataan ini. Juga penyiapkan sektor pendukung lainnya seperti kuliner, fashion dan sub-sektor lainnya. Presiden Jokowi juga meminta kita membantu meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk mulai berwisata dengan protokol kesehatan. Karena itu kita butuh beberapa pilar yang membantu meningkatkan rasa aman dan nyaman tidak hanya bagi wisatawan tapi juga untuk semua pelaku wisata dan ekonomi kreatif. Seperti protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) serta 3T (Tracing, Testing, dan Treatment) harus diperluas dan ditingkatkan. Kami juga mendukung prioritas pemberian vaksin untuk pelaku wisata dan ekonomi kreatif. Harapannya kerjasma dengan Kementerian Kesehatan dan Pemda bisa terus ditingkatkan, geber, gercep dan gaspol untuk itu semua. Desa wisata bisa jadi salah satu tujuan kita agar pariwisata itu tidak menjadi eksklusif.
Ada dua kebijakan yang agak kontrakdisi antara larangan mudik dengan anjuran berwisata, seperti apa penerapannya di lapangan?
Kita harus bangga berwisata di Indonesia dan gerakan-gerakan seperti beli kreatif lokal harus menjadi kebiasaan ketika berwisata. Untuk beberapa destinasi khusus kita siapkan dengan pola pengembangan kawasan ekonomi khusus berbasis pariwisata. Ini akan menjadi pendongkrak kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif secara keseluruhan.
Yang menjadi salah satu prioritas kami adalah bagaimana menekan laju penularan virus COVID-19 dan bagaimana kita mengendalikan agar tidak memicu penularan penularan baru yang diakibatkan oleh pergerakan masyarakat. Dari data yang kita dapatkan pada libur lebaran tahun lalu dan libur nataru dan terakhir libur Paskah menunjukkan setiap ada pergerakan masyarakat dalam jumlah tinggi akan memicu peningkatan jumlah orang yang terpapar COVID-19. Pada lebaran tahun lalu 94% kenaikan kenaikannya. Makanya kita mengambil keputusan secara tegas dan kita ingin masyarakat bisa memahami keadaan ini.
Untuk mengendalikan COVID-19 perlu sinergi antarberbagai pihak, pemerintah pusat, pemerintah daerah, kementerian dan rekan kerja serta semua pelaku industri pariwisata. Semua harus patuh dengan protokol kesehatan 3M dan 3T. Kami menerbitkan buku panduan untuk pelaku industri pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif dalam berkaktivitas di masa pandemi. Muaranya adalah mencegah dan meminimalisir sebaran COVID-19.
Mari tingkatkan protokol kesehatan dan disiplin menaati peraturan pemerintah untuk tidak mudik. Ketidakhadiran kita di kampung halaman bisa dan disiasati dengan inovasi seperti mengganti dengan mengirim hantaran lebaran berisi produk ekonomi kreatif kita. Itu bisa dilakukan dan pemerintah memfasilitasi dengan kemudahan promo dan juga kemudahan subsidi ongkir lebaran. Langkah ini juga diharapkan mendongkrak pelaku ekonomi kreatif.
Jumlah wisatawan nusantara lebih besar dari wisatawan mancanegara, bagaimana mensikapi keadaan ini?
Data menunjukkan ada banyak wisatawan kita yang justru berwisata ke manca negara. Jumlah mereka ini tidak sedikit lho, ada 55 juta orang yang masuk dalam katagori kelas menengah yang berpotensi untuk berwisata. Mereka bisa menghabiskan 11 miliar dolar setiap tahun-nya. Saya mengimbau mereka melakukan relokasi dananya untuk destinasi wisata di dalam negeri. Kalau hal ini bisa dilakukan akan besar sekali dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi. Jadi tetap berwisata tapi dengan protokol kesehatan yang ketat. Penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata selalu kami pantau secara periodik. Indikatornya hijau yang artinya berjalan, kuning yang dalam masa pemantauan dan merah untuk yang tidak berjalan atau responnya rendah. Untuk destinasi wisata yang dibuka untuk wisatawan akan dipersiapkan secara maksimal. Kita terus berkoordinasi dengan kementrian dan badan terkait soal pembukaan destinasi wisata di masa pandemi ini.
Wisatawan nusantara sekarang menjadi penopang. Dan saya yakin dari data BPS, wisatawan nusantara ini jauh lebih besar daripada kontribusi wisatawan mancanegara. Kita akan menyambut wisatawan nusantara yang akan datang ke destinasi wisata yang sudah disiapkan dengan mematuhi protokol kesehatan.
VOIR éGALEMENT:
Bagaimana kesiapan Batam, Bintan dan Bali sebagai pilot projek untuk destinasi wisatawan mancengara?
Untuk Bali yang disiapkan itu daerah yang sudah zona hijau seperti Sanur, Nusa Dua dan Ubud. Tiga daerah ini di diharapkan bisa seperti gelembung atau yang bisa berdampak pada daerah lainnya. Sedangkan untuk Batam dan Bintan yang disiapkan adalah Nongsa di Batam dan Lagoy di Bintan. Kami terus melakukan monitor secara rutin dua pekan sekali dan evaluasi dari setiap titik-titik yang ada di Bali. Sedangkan untuk Batam dan Bintan monitor dilakukan satu pekan sekali. Kuncinya protokol kesehatan sejak kedatangan, selama berkativitas di destinasi wsiata, sampai wisatawan kembali ke negara asalnya. CHSE bisa menjadi patokan semua destinasi wisata.
Untuk Bali, Batam dan Bintan apa ada target kunjungan wisatawan dan lama tinggal mereka di sana?
Karena ini masih sifatnya uji coba jadi kita tidak patok target yang muluk-muluk. Tapi kita ingin paling tidak satu dua penerbangan dari Singapura ke Bali. Dan satu dua pemberangkatan feri dari Singapura ke Batam. Kita akan awasi secara ketat hari per hari dan evaluasi dari pembukaan travel koridor wisata ini. Jika hasilnya positif mungkin akan kita perluas tapi jika hasilnya justru malah sebaliknya kita akan mengevaluasi dan menghentikan.
Penerbangan langsung apalagi dari mancanegara selain dari Singapura yang akan masuk?
Singapore Airlines sudah memberitakan kalau akan melakukan penerbangan ke Bali, juga Qatar Airlines dan Emirates juga segera menyusul. Langkah antisipasi akan dibuka pintu masuk wisatawan asing pada bulan Juni dan Juli saya ingin mengingatkan kita semua jangan lengah, kita tetap harus tingkatkan protokol kesehatan. Kita terus pantau keadaan di masing-masing wilayah dan kita berupaya agar segera bisa kita realisasikan dan bisa ekonomi segera pulih.
Soal wisata mistik yang pernah Anda lontarkan, sejauh bagaimana kesiapannya?
Kita menggunakan data untuk setiap kebijakan yang akan diterapkan. Saya sempat berkunjung ke Taman Impian Jaya Ancol. Dari beberapa atraksi di sana di tengah-tengah pandemi amat berkurang pengunjungnya. Saya berbicara dengan para pengelola di sana pertama di dunia fantasi dari beberapa yang ada di dunia fantasi salah satu yang paling diminati adalah yang berhubungan dengan misteri. Selanjutnya saya cocokkan dengan data-data yang ada di destinasi-destinasi dunia, ternyata pariwisata yang berkaitan dengan legenda atau berkaitan dengan satu hikayat yang bisa disandingkan dengan cerita-cerita yang ada di masyarakat itu sangat diminati.
Di manca negara juga begitu. Di Inggris orang rela datang untuk melihat Dr. Jekyll dan Mr. Hyde. Di Rumania dan negara Eropa Timur lainnya orang penasaran mau melihat drakula. Di Amerika dan Jepang wisata jenis ini juga banyak yang berminat. Ini adalah jenis wisata minat khusus. Setelah dilihat ternyata ada beberapa lokasi wisata mistik yang bisa dijadikan tujuan seperti lokasi yang memiliki keterkaitan dengan kisa atau legenda dan hikayat dan sebagainya. Ini yang akan diptimalkan selain destinasi wisata lainnya.
Apakah ada stimulan untuk pelaku industri pariwisata di tengah ganasnya pandemi COVID-19 ini?
Ada program stimulus berupa hibah pariwisata yang nilainya mencapai Rp3,7 triliun untuk hotel, restoran, dan pelaku pariwisata lainnya. Sekarang statusnya masih dalam tahap penyiapan dan juga kita akan berikan info dari segi jumlahnya dan mekanismenya. Kapan waktunya untuk bisa direalisasikan. Pastinya stimulus ini bertujuan agar para pelaku di sektor pariwisata bisa terselamatkan. Sebanyak 34 juta orang yang bekerja di lapangan kerja yang ada di sektor ini. Saya tak henti-hentinya mengingatkan kita semua untuk patuh pada protokol kesehatan.
Menyibak Sisi Humanis Sandiaga Uno yang Gemar Berolahraga
Ngabuburit di kota tua ketemu Raisa
Nyari kolak pisang dapatnya es kelapa muda
Kalaulah mau mencari media rujukan diaspora Indonesia
Pasti Voice of Indonesia yang jadi salah satu rujukannya.
Terbang ke Bajo enaknya bersama-sama
Sampai di sana jangan lupa beli suvenir istimewanya
Teman-teman Voice of Indonesia ayo terus kolaborasi bersama
Agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melesat segera.
Sebelum wawancara tentang pariwisata dan ekonomi kreatif yang digadang-gadang sebagai lokomotif kebangkitan ekonomi di Indonesia, Sandiaga Uno menyampaikan dua bait pantun di atas. Isinya membuat kami tersenyum.
Sandi ternyata punya cara sendiri untuk menyampaikan maksudnya. Melalui pantun yang sudah tak lazim dilakukan generasi milenial sekarang ini. Bolehlah untuk sebuah bentuk komunikasi. Sekalian menggalakkan seni berkomunikasi dengan pantun seperti yang dahulu lazim dilakukan.
Usianya boleh sudah setengah abad lebih namun penampilan masih pantas disandingkan dengan mereka yang usianya sekitar 35 tahun. Apa tipsnya kok Menteri Sandiaga Uno bisa selalu terlihat segar, fit dan awet muda?
Pria yang terlahir di Rumbai, Pekanbaru, Riau, 28 Juni 1969 ini sejak belia memang sudah suka sekali dengan dunia olahraga. Itu pulalah yang membuat fisiknya sehat, bugar dan tampak awet muda. “Tips-nya sederhana olahraga rutin, makan yang bergizi sesuai yang dibutuhkan tubuh dan istirahat yang cukup. Satu lagi jangan lupa selalu optimis, berpikiran positif dan khusnuzan (berbaik sangka),” kata ayah dari Sulaiman Saladdin Uno ini.
Untuk olahraga yang ditekuninya sejatinya banyak. Mulai dari basket, renang, lari, tennis, sepeda dan lain-lain. Namun di masa pandemi corona sekarang Sandi lebih memilih olahraga lari. “Di masa pandemi ini saya memilih olahraga jogging atau lari,” lanjut Sandi sembari menambahkan dalam kondisi apa pun harus tetap berolahraga.
Kegemaran Sandi dalam olahraga bisa dilihat saat ia beradu tantangan dengan Susi Pudjiastuti yang kala itu menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja 2014-2019 di Danau Sunter di tahun 2018 silam. Setelah itu dilanjutkan lagi lomba serupa dengan Susi Pudjiastuti di Pulau Tidung.
Kini saat Sandi menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama Kusubandio, ia juga kerap memamerkan kesukaannya berenang di sela-sela kunjungan kerjanya, seperti yang terjadi Lombok NTB beberapa wkatu yang lalu.
Menurut Sandi berenang adalah olahraga yang paling aman karena minim risiko cidera. “Berenang itu paling aman karena tidak ada tekanan pada persedian,”katanya. Ia membandingkan renang yang sedikit berbeda dengan olahraga lainnya seperti lari, tenis dan dll., yang banyak mengandalkan tumpuan pada kaki.
Gaya hidup sehat sudah menjadi rutinitas bagi Sandi sudah dilakukan sejak lama dan terus belanjut hingga kini. Itulah yang membuat fisiknya sehat dan bugar, penampilannya pun bersemangat.
Selain berolahraga teratur ada satu lagi kebiasaan yang dilakoni suami dari Nur Asia ini. Ia selalu meminum infuse water yang disiapkan sang istri tercinta. Air putih yang sudah direndam dengan buah-buah seperti lemon dan tanaman herbal lainnya. Air ini diyakini baik untuk meningkatkan kesehatan karena di dalamnya mengadung anti oksidan yang berfungsi sebagai detoksifikasi racun yang ada di dalam tubuh. Setiap hari ia bisa menghabiskan 3 sampai 5 liter infuse water.
Saat ditanya apa alasannya minimum infuse water ia memberikan jawaban seperti ini. "Nggak ada alasan khusus tapi istri suka nyiapin dan sehari enam sampai delapan (botol). Jadi kalau ini isinya 600 mililiter jadi 3,6 sampai lima liter setiap hari," kata Sandiaga seperti diwartakann Antara beberapa waktu silam.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menuju sehat. Sehat secara fisik dan juga rohani. Sandiaga Uno seperti yang ia kemukakan melakukan beberapa tips untuk mencapai kesehatan jasmani dan rohani. Keduanya ia lakukan secara simultan. Dan apa yang ia lakoni dan sudah menjadi gaya hidupnya itu sudah terbukti dan teruji. Dengan kesehat dan kebugaran ia siap melaksanakan tugas di mana pun dan kapan pun.
***
“Tips-nya sederhana olahraga rutin, makan yang bergizi sesuai yang dibutuhkan tubuh dan istirahat yang cukup. Satu lagi jangan lupa selalu optimis, berpikiran positif dan khusnuzan (berbaik sangka),” katanya.