JAKARTA - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak memandang ironi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal Jakarta adalah kota global.

Sebab, DKI Jakarta masih diselimuti polusi di hari ulang tahun (HUT)-nya yang ke-459. Bersamaan dengan itu juga Jakarta menyandang status baru sebagai kota dengan kualitas udara atau polusi terburuk di dunia berdasarkan pengamatan IQ Air.

"Ungkapan Jakarta kota global sangat tidak menyentuh Saat kota berusia 495 tahun tapi tidak mampu mengatasi polusi, malah terburuk sedunia," kata Gilbert kepada wartawan, Senin, 27 Juni.

Berdasarkan analisa BMKG, tidak sehatnya udara di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi baik yang berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, maupun dari sumber regional dari kawasan industri dekat dengan Jakarta.

Tak hanya itu, Gilbert juga mengaku miris lantaran Anies membanggakan Jakarta dalam Malam Puncak Jakarta Hajatan di Jakarta International Stadium (JIS), namun faktanya berbagai program Pemprov DKI masih tersendat. Contohnya penanganan banjir, rumah DP Rp0, hingga pembangunan ITF.

"Seharusnya saat warga hadir di JIS, dimanfaatkan untuk mendidik kembali disiplin bermasker atau solusi jangka pendek lainnya untuk COVID-19 yang kasusnya mulai meningkat dan polusi terburuk di dunia," ungkap Gilbert.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kota yang dipimpinnya kini telah berstandar global. Bangunan, aplikasi layanan kota, hingga fasilitas publik di kota ini semuanya sudah diakui dunia.

Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan di acara Malam Puncak Jakarta Hajatan memperingati HUT ke-495 DKI Jakarta di Jakarta International Stadium, Sabtu, 25 Juni malam.

"Jakarta sudah hampir memasuki usia 500 tahun dan sekarang kita bisa menyatakan pada dunia bahwa Jakarta adalah kota global," kata Anies yang disambut meriah warga yang hadir.

Anies mengatakan ada sejumlah hal yang berstandar internasional di Jakarta saat dipimpinnya. Pertama adalah sarana dan prasarana, termasuk stadion.

"Ketika ada orang datang ke Jakarta dari berbagai belahan dunia, datang ke kota ini maka akan menemukan stadionnya berstandar internasional," ungkap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Tak hanya itu, Anies juga menyebut sarana umum lainnya yang sudah berstandar internasional, seperti trotoar, halte, terminal, hingga transportasi umum.

Tak sampai di sana, Jakarta juga disebut sebagai kota global karena pemanfaatan teknologi digital. Saat itu, Anies menyinggung salah satu aplikasi yaitu Jakarta Kini (JAKI) yang berstandar internasional.

Terakhir, Anies juga mengatakan Jakarta mampu menyelenggarakan sebuah event global yang jadi perhatian dunia di masa kepemimpinannya. Adalah Formula E yang disebutnya sukses besar dan membuat Jakarta menjadi pusat perhatian.

"Baru saja kita menuntaskan sebuah pertandingan world championship Formula E di Jakarta dengan sangat sukses. Mata dunia memandang Jakarta, mata dunia melihat dunia," tegasnya.

"Mereka menyaksikan bahwa putra bangsa, anak-anak Indonesia bisa menyelenggarakan event dunia setara dengan tempat-tempat lain yang berstandar internasional. Hanya 10 yang bisa menjadi tuan rumah dan Jakarta, Indonesia salah satunya dan ini adalah karya anak bangsa," sambungnya disambut tepuk tangan.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)