JAKARTA - Besok adalah hari terakhir masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menganggap perkembangan kasus COVID-19 tak kunjung membaik.
Meski begitu, Riza menyebut fatalitas atau angka kematian COVID-19 masih pada angka 3,7 persen. Angka ini berada di bawah tingkat kematian se-Indonesia yakni 4,5 persen dan sedikit lebih besar dari tingkat kematian dunia yakni 3,64 persen.
"Sekarang ini kasusnya belum membaik, ya kan. Masih cukup tinggi angka kasusnya, tapi kan tidak parah. Angka kematiannya masih 3,7 persen," kata Ariza kepada wartawan, Rabu, 12 Agustus.
Ada kemungkinan PSBB transisi akan diperpanjang kembali selama dua pekan. Namun Riza belum bisa memastikan hal itu karena Pemprov DKI masih melakukan kajian epidemiologi COVID-19.
"Kemungkinan begitu (diperpanjang). Nanti Pak Gubernur akan umumkan. Sekarang kami lagi rapat membahas itu," kata Ariza.Dia menyebut selalu ada tiga kemungkinan dalam menentukan kebijakan penanganan COVID-19. Pertama, PSBB dilonggarkan dan memasuki masa masyarakat sehat aman produktif. Jika angkanya masih belum membaik, maka PSBB transisi akan diperpanjang.
"Kalau angkanya jelek sekali,bisa jadi kembali ke PSBB sebelumnya atau kita menggunakan istilahnya emergency brake," katanya.
SEE ALSO:
Jika nanti PSBB transisi diperpanjang, Ariza menyebut Pemprov DKI akan memperketat pengawasan protokol pencegahan COVID-19, baik untuk perorangan, maupun kegiatan dan tempat usaha.
Selain itu, Satpol PP DKI juga menggencarkan Operasi Ketertiban Penggunaan Masker atau Operasi Tibmas di jalan maupun lokasi keramaian. Operasi Tibmas dilakukan untuk menindak masyarakat yang ketahuan tidak mengenakan masker saat keluar rumah.
"Yang ditingkatkan banyak, mulai dari sosialisasi, menghadirkan aparat, kemudian kita terus tertibkan sanksi denda administrasi, tersurat, kerja sosial, dan sanksi progresif," jelasnya.
PSBB transisi pertama kali diberlakukan pada 5 Juni-2 Juli. Kemudian diperpanjang selama 14 hari pada 16 Juli hingga 30 Juli. PSBB Transisi diperpanjang untuk ketiga kalinya pada 31 Juli hingga 13 Agustus.
Saat ini, kasus baru COVID-19 di DKI bertambah 578 dengan akumulasi kasus sebanyak 27.242. Adapun kasus aktif atau pasien yang masih dirawat dan melakukan isolasi mandiri sebanyak 8.925.
Sebanyak 17.349 kasus dinyatakan telah sembuh dan 968 kasus meninggal dunia. DKI telah melakukan tes PCR sebanyak 44.936 orang per satu juta penduduk.
Persentase kasus positif (positivity rate) DKI selama sepekan sebanyak 8,3 persen. Angka ini lebih tinggi dari positivity rate dunia sebanyak 5 persen.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)