Garudafood Milik Konglomerat Sudhamek Agoeng Waspodo Raup Pendapatan Rp6,37 Triliun di Kuartal III 2021
Konglomerat Sudhamek Agoeng Waspodo. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan produsen makanan olahan, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk mencatatkan kinerja yang cemerlang di sembilan bulan pertama tahun ini. Pendapatan dan laba emiten berkode saham GOOD tersebut mampu tumbuh signifikan di kuartal III 2021.

Dalam bahan presentasi paparan publik Garudafood yang disampaikan perusahaan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis 28 Oktober, perusahaan milik konglomerat Sudhamek Agoeng Waspodo ini mencatatkan laba bersih Rp370 miliar pada kuartal III 2021.

Raihan tersebut melonjak 87,81 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp173 miliar. Laba tersebut berhasil dicapai didorong oleh pendapatan perseroan yang meningkat 10,93 persen menjadi Rp6,37 triliun di kuartal III 2021, dibanding periode yang sama sebelumnya senilai Rp5,74 triliun.

Berdasarkan segmen, kontribusi penjualan paling besar disumbang oleh segmen makanan senilai 86,7 persen atau Rp5,52 triliun. Sisanya dari minuman sebesar Rp846,1 miliar dan segmen lainnya.

Dari segi aset, Garudafood mengalami penurunan menjadi Rp6,51 triliun dari sebelumnya Rp6,57 triliun di akhir Desember 2020.

Liabilitas mengalami penurunan tipis menjadi Rp3,64 triliun pada akhir September lalu dari Rp3,68 triliun di akhir tahun 2020. Sementara ekuitas perusahaan juga mengalami penurunan tipis menjadi Rp2,87 triliun di akhir kuartal III 2021 dari Rp2,89 triliun di akhir tahun lalu.

Dalam menghadapi tantangan sepanjang tahun ini, perusahaan telah menyiapkan beragam strategi. Garudafood akan menciptakan terobosan-terobosan baru dalam meningkatkan penjualan melalui jalur distribusi, segmen dan pangsa pasar yang baru, serta peluncuran produk baru yang inovatif.

Produsen produk Gery, Chocolatos, Kacang Garuda, dan Keju Prochiz ini juga akan menaikkan harga jual dengan kisaran 1-3 persen untuk 30 persen produk yang dijual sebagai dampak dari kenaikan harga bahan baku.