Bagikan:

JAKARTA - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih yang menggembirakan sebesar 102 persen pada semester I 2021, meskipun pandemi masih berlangsung hingga saat ini. Emiten berkode saham GOOD ini juga rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya sejak pertama melantai di bursa efek Indonesia (BEI) pada akhir 2018 lalu.

Lalu, apa kunci sukses Garudafood bertahan di industri makanan minum (mamin)?

Chairman Garudafood dan DAW Group Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto mengatakan bahwa setiap industri itu pasti ada kunci sukses masing-masing. Untuk industri mamin sendiri, kata dia, ada empat faktor penting yang harus dijalankan.

Pertama, kata Sudhamek adalah inovasi yang berkelanjutan dan penguasaan teknologi. Menurut dia, penguasaan teknologi juga tentunya berlaku untuk industri yang lainnya.

"Kedua adalah penguasaan terhadap jaringan distribusi," katanya dalam webinar, Rabu, 29 September.

Ketiga, lanjut dia, yang penting juga dilakukan adalah bagaimana membangun brand atau merek dengan efektif.

"Dan yang terakhir adalah bagaimana kita harus tetap memperbaharui bisnis model kita," ucapnya.

Dalam konteks industri makanan dan minuman, kata Sudhamek, sebetulnya key success factor hanya empat hal tersebut.

"Sepanjang (empat hal) itu dilakukan dengan baik maka industri makanan dan minuman tetap akan bertahan. Karena apalagi krisis kesehatan dan krisis ekonomi ini sudah mulai ada kecenderungan terpisah di kavling clean health and economic crisis," tuturnya.

Karena itu, Sudhamek mengingatkan kepada para pengusaha makanan dan minuman untuk fokus pada key success factor tersebut dalam menjalankan bisnis di masa pandemi COVID-19 ini.

"Innovation itu esensinya adalah keep innovative, keep creative, disitulah kemudian kita bisa bertahan di industri kita masing-masing," jelasnya.

Sekadar informasi, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 102 persen menjadi Rp232 miliar pada semester I 2021. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yakni Rp115 miliar.

Salah satu pendorong peningkatan laba bersih yakni kenaikan penjualan oleh entitas anak usaha perseroan yaitu PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) yang diakuisisi pada Oktober 2020.

Dari sisi penjualan sepanjang paruh pertama tahun ini perseroan telah meraup kenaikan penjualan 6,9 persen menjadi Rp4,18 triliun selama semester I 2021. Angka ini naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,91 triliun. Kenaikan tersebut terjadi baik di pasar domestik yang naik 7 persen maupun di pasar ekspor yang naik 6,1 persen dari tahun sebelumnya.

Garudafood saat ini telah mengekspor produk-produknya ke lebih dari 20 negara dengan fokus di negara-negara Asean, China, dan India.

Per semester I 2021 perseroan mencatat total aset sebesar Rp6,7 triliun atau naik 2,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp6,5 triliun.